Kualatungkal, (puterariau.com)
Dua proyek dalam kota, yakni peningkatan struktur Jalan Pahlawan (Pasar Parit 1, red) dan peningkatan Jalan Gatot Subroto (Manunggal I, Red) masing-masing dengan dana Rp.1.947.800.000,00 dan Rp.5.881.731.000,00 masih belum dikerjakan.
Sementara dua pekerjaan tersebut telah ditandatangani kontraknya pada 10 April 2018 lalu oleh CV. Family Kontraktor dan PT. Maras Bangun Persada. Tampaknya molornya pekerjaan ini sudah menjadi tradisi di Kabupaten Tanjab Barat.
“Terhitung dari 10 April 2018 sampai hari ini telah berjalan 24 hari, sementara diduga uang muka telah diambil tapi tak terlihat kegiatan di lokasi pekerjaan. Nanti ujung-ujungnya adendum waktu pelaksanaan, mana pengawasan?,” ungkap Amin Rizlan, Ketua Aspekindo Tanjab Barat pada Kamis (03/05).
“Fikirkan masyarakat selaku pengguna hasil pekerjaan tersebut, jangan mementingkan diri sendiri karena itu uang rakyat. Dinas terkait jangan pura-pura tidak tau,” sesalnya.
“Kalau bisa dengan cepat kenapa tidak di percepat, kalau tak mampu jangan tandatangani kontrak. Kalau sekedar nabur agregat klass A memakan waktu 20 hari-an, itu kerja atau cuma sekedar saja,” imbuhnya lagi.
Terlihat salah satu dari kedua kegiatan di lokasi pekerjaan yang dimaksudkan berupa peningkatan struktur Jalan Pahlawan (Pasar parit 1.Red) baru menaburkan agregat kelas A, lalu adakah item pembersihan lokasi pekerjaan pada masing-masing kegiatan tersebut ? “Entahlah, tampaknya Kabupaten Tanjab Barat ini sudah bebas aturan,” pungkasnya. (yd/tng)