Kualatungkal, (puterariau.com)
Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. Ir H Safrial MS menyambut baik kedatangan 315 mahasiswa-mahasiswi Universitas Jambi (UNJA) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi di Balai Pertemuan Kantor Bupati, Rabu lalu (26/02/20.
Acara penyambutan yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Kantor Bupati acara dihadiri oleh Asisten II, Wakil Rektor, Dosen pendamping dan Civitas Akademika Unja, Kepala OPD, Camat dan mahasiswa/i Unja peserta Kukerta(kuliah kerja nyata) tahun 2020.
Disampaikan Asrizal Paiman selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Jambi, rencananya 315 mahasiswa/i peserta Kukerta ini akan tersebar di 20 Desa di 3 Kecamatan dalam Kabupaten Tanjab Barat, salah satu Kecamatan Betara, Bram Itam dan Tungkal Ilir.
Dalam sambutannya, Bupati Safrial mengatakan Kukerta merupakan salah satu kegiatan untuk merekatkan diri mahasiswa dengan masyarakat sebagai bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan konteks Tri Dharma perguruan tinggi.
“Kukerta merupakan suatu tugas pengabdian yang dibebankan kepada saudara sebagai perwujudan nyata keterikatan emosional antara dunia kampus dengan masyarakat,” jelas Bupati.
“Dengan kehadiran mahasiswa ini diharapkan dapat terjadi proses transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh semasa mengikuti perkuliahan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat,” tambah Bupati Safrial.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga mengingatkan kepada para mahasiswa-mahasiswi untuk dapat melakukan komunikasi yang baik dan tepat serta santun sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat.
“Jagalah nama baik kampus dan norma-norma agama serta adat istiadat setempat,” tutup Bupati.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unja Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr Abdul Azis dalam arahannya menyampaikan bahwa Kukerta ini merupakan suatu mata kuliah yang wajib diselesaikan, karena ini menyangkut hubungan interaksi sosial dan merupakan aktualisasi dari seluruh mata kuliah yang dipelajari selama kuliah.
“Ini merupakan pengalaman baru bagi mahasiswa mahasiswi yang selama berada dilapangan, mahasiswa/i harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat, kegiatan di lapangan tentunya tidak sama dengan kegiatan di kampus,” ujar Aziz. (yudi)