Tanjab Barat, (PR)
Jumlah pasien positif Covid 19 di Kabupaten Tanjung Jabung Barat beberapa waktu terakhir sangat mengkhawatirkan. Dari informasi yang dihimpun pada Selasa sore (28/7), setidaknya ada 16 orang positif Covid 19 yang merupakan karyawan PetroChina.
Menanggapi hal tersebut, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggelar rapat di gedung pola Kantor Bupati, Selasa(28/07/2020).
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Sekda Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Agus Sanusi didampingi staf ahli.
Diketahui, rapat ini digelar menindaklanjuti hasil dari sidak tim gugus tugas covid-19 Tanjab Barat bersama anggota dewan dari Komisi II ke lokasi di Chioda BGP 6 Betara PT PetroChina di Desa Pematang Lumut, Senin (27/07/20) siang.
Namun sangat disayangkan, lantaran rapat yang digelar membuat sejumlah rekan media kecewa dikarenakan pimpinan rapat (Sekda-Red) mengatakan rapat koordinasi ini tertutup dan menyuruh awak media meninggalkan gedung Pola Kantor Bupati Tanjab Barat.
Padahal, awak media mendapatkan undangan dari salah seorang anggota DPRD Tanjab Barat untuk meliput rapat koordinasi tersebut. Belum diketahui hasil rapat tersebut, karena rapat berlangsung tertutup. Mereke meminta para awak media keluar dari ruangan.
Hal ini disampaikan salah seorang awak media ternama di Jambi yang bertugas meliput di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Gatot Sunarko.
Ia merasa kecewa lantaran pihak Pemkab melarang untuk meliput kegiatan koordinasi antara pihak PetroChina dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Abang LSM ya, ku jawab saya wartawan pak, oh ya pak, nanti kalau mulai rapat, tolong keluar dulu ya. Nanti hasilnya akan dijelaskan,” ujar Gatot menirukan nada salah seorang pegawai Pemkab Tanjab yang menyuruhnya untuk meninggalkan gedung pola.
Katanya lagi, selang berapa menit Pimpinan rapat (Sekda-red) mengatakan rapat dilaksanakan secara tertutup tidak bisa liput langsung oleh awak media.
“Mohon maaf kepada rekan-rekan media untuk rapat ini dilaksanakan tertutup, nanti setelah selesai rapat dipersilahkan konfirmasi,” ucapnya sambil menirukan suara Sekda.
Sementara itu, Mardan Hasibuan Selaku wartawan senior di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyesalkan ungkapan Sekda tersebut.
“Karena masalah Covid19 ini harus memang diberitakan, jangan ada yang ditutup tutupi. Seandainya alasan jaga jarak, beri kami ruang untuk meliput, karena pekerjaan kamipun dilindungi undang undang,” ungkapnya.
Ia meyayangkan kejadian ini terjadi, dan tidak ingin terulang lagi. “Kalau memang awalnya tertutup, bilang saja ini tertutup, jangan pas mulai acara,kami disuruh keluar, ” demikian katanya.
Pantauan di lokasi gedung rapat terlihat dihadiri seluruh tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tanjabbar diantaranya, Sekda, Kapolres, Dandim, Komisi ll, pihak Petrochina dan Dinas Kesehatan, Dirut RSUD Daud arif serta OPD terkait. (yudi)