fbpx
Example 728x250
Breaking News

Charlie Hebdo Rilis Karikatur Menghina Erdogan, Turki Mengamuk

456
×

Charlie Hebdo Rilis Karikatur Menghina Erdogan, Turki Mengamuk

Sebarkan artikel ini
Karikatur yang dirilis oleh Charlie Hebdo yang menggambarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan/Net

PUTERARIAU.com – Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo terus menuai kontroversi. Setelah membuat kartun Nabi Muhammad SAW yang memicu gelombang kecaman di seluruh dunia, majalah itu membuat karikatur Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan yang sangat vokal mengecam Charlie Hebdo dan pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menjadi target. Dimuat Yeni Safak, Charlie Hebdo menerbitkan karikatur yang menghina Erdogan pada Selasa (27/10/2020). Setelah itu, jurubicara kepresidenan Turki, Fahrettin Altun langsung angkat bicara.

“Charlie Hebdo baru saja menerbitkan serangkaian yang disebut kartun yang penuh dengan gambar tercela yang konon adalah presiden kami. Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme budaya dan kebencian,” kata Altun di Twitter. “Apa yang disebut karikatur itu menjijikkan dan mereka sama sekali tidak memiliki rasa kesusilaan manusia yang nyata. Ini jelas merupakan produk dari lingkungan budaya xenofobia, Islamofobia, dan intoleran yang tampaknya diinginkan oleh kepemimpinan Prancis untuk negara mereka,” lanjut dia.

Altun menegaskan, Turki akan menentang setiap kekerasan dan tindakan terorisme, khususnya serangan terhadap budaya dan agama. “Hasutan rasis, xenofobia, Islamofobia, dan anti-Semit tidak akan mampu memprovokasi kami untuk membalas dengan cara yang sama. Kami menolak untuk tunduk pada intimidasi dan provokasi Anda,” tegasnya. “Kami menyerukan kepada semua teman Eropa yang berakal sehat untuk melawan rasisme budaya primitif, kemandulan intelektual, dan wacana tidak beradab semacam ini,” imbuhnya

Selain Altun, jurubicara kepresidenan Turki lainnya, Ibrahim Kalin mengatakan bahwa menyerang hak individu bukanlah humor atau kebebasan berbicara. “Tujuan dari publikasi ini, tanpa moralitas dan kesopanan, adalah untuk menabur benih kebencian dan permusuhan,” tulisnya di Twitter.

sumber : rmol.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *