PEKANBARU, PUTERARIAU.com – Aktivitas penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK II) Pekanbaru meningkat saat liburan panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020. Hal ini terlihat berbeda dari hari – hari biasanya yang cenderung sepi dari penumpang.
General Manajer Angkasa Pura (AP) II Yogi Prasetyo saat dikonfirmasi membenarkan kabar itu. Yogi mengatakan, memang terjadi peningkatan jumlah penumpang yang akan melakukan bepergian saat libur panjang kali ini melalui Bandara SSK II memang tak seperti biasanya.
“Aktifitas bepergian dengan transportasi udara dari Bandara SSK II Pekanbaru memang ada peningkatan jika dibandingkan hari-hari bissanya,” kata Yogi, Sabtu (31/10/2020).
Yogi menjelaskan, selama pandemi Corona (COVID-19) rata – rata jumlah penumpang yang melakukan penerbangan di bandara ini sekitar 2.500 orang per harinya. Namun memasuki libur panjang pada akhir bulan ini, angkanya mengalami peningkatan menjadi 3.000 orang/ hari.
General Manajer Angkasa Pura (AP) II ini (Yogi, red) mengatakan,Tingginya lalu – lintas penumpang saat libur panjang ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan Gubernur Riau Syamsuar, yang meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap di Riau saja selama masa cuti bersama dan libur panjang. Ajakan itu digemakan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mecegah munculnya klaster libur panjang.
“Selama liburan, kita harap seluruh masyarakat Riau untuk tidak berpergian ke luar Riau. Ini langkah kita mencegah terjadinya lonjakan kasus positif usai liburan,” tegas Syamsuar beberapa saat lalu.
Namun disayangkan, imbauan Gubernur Riau tersebut tidak didengar oleh masyarakat, momen libur panjang tetap dimanfaatkan masyarakat untuk berpergian keluar kota dengan beraneka alasan.
Menyikapi persoalan lonjakan jumlah penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru, melakukan peraturan atau sistem sebagai upaya pencegahan Covid-19 dan menciptakan penerbangan yang sehat, menurut Yogi, Bandara SSK II melalui PT Angkasa Pura II memastikan bahwa protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama, terutama saat penumpang atau pengunjung selama berada di lingkungan bandara dan pesawat.
“Mereka dipastikan menjalanan protokol kesehatan melalui konsep biosecurity management (physical distancing, health screening, passenger touchless processing, people protection, facilities cleanliness),” jelasnya, seperti dilansir dari mediacenter.riau.go.id
Selain itu, ada proses biosafety management dalam bentuk kewaspadaan secara biohazard, pemeriksaan lingkungan, sterilisasi infrastruktur dan jaminan kesehatan masyarakat.
Yogi mengharapkan para calon penumpang agar selalu mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan bersama dan kelancaran dalam melakukan perjalanan. Yogi mengatakan, pihaknya juga sudah mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan kondisi emergency jika sewaktu – waktu dibutuhkan segera.
“Intinya seriap penumpang pasti diwajibkan mendisiplinkan diri menjalankan protokol kesehatan, di samping itu kita juga telah memastikan seluruh fasilitas di Bandara dalam keadaan steril,” tutupnya. [***]
