Pekanbaru, (puterariau.com)
Ketika segudang permasalahan muncul di Kota Pekanbaru yang hingga hari ini belum ada solusi, sejumlah elit di Kota Pekanbaru malah bepergian ke luar negeri. Misalnya yang tampak pada Ketua KONI Pekanbaru, Anis Murzil.
Dalam postingan akun facebooknya, ia berpelesiran ke Hongkong dengan menampilkan foto selfie. Tak pelak, hal ini tentu menjadi pertanyaan masyarakat ketika ekonomi negeri sedang morat marit, mereka malah buang-buang duit ke luar negeri.
Bayangkan dengan segudang masalah di Kota Pekanbaru yang tak kunjung tuntas. Masalah sampah, defisit anggaran sehingga banyak kegiatan yang tunda bayar, belum lagi geliat ekonomi masyarakat yang ambruk.
Bustamar, salah seorang pedagang di Pasar Kodim membenarkan bahwa perekonomian masyarakat sedang down. Dimana kegiatan jual beli pun menurun. Ia sangat menyayangkan sejumlah pejabat dan elit di Pemko Pekanbaru malah menaburkan uang ke negara lain.
“Suasana pasar sepi, ekonomi masyarakat hancur,” ungkap Bustamar yang juga anggota APP ini sembari memberikan beberapa pokok masalah ekonomi yang menerpa pedagang saat ini.
Anis Murzil dalam akun facebooknya membantah bahwa ia menggunakan uang negara dalam bepergian kali ini. Ia pun mengatakan bahwa kapasitasnya sebagai pribadi.
Namun, secara hakikat, jabatan yang melekat pada dirinya sebagai Ketua KONI Pekanbaru menjadi masalah. Karena walaupun ia menggunakan uang celengan ia sendiri, tetap menjadi perhatian publik.
Jika dengan uang kantong sendiri, tentu sungguh sejahtera betul seorang elit politik tersebut saat Indonesia, Riau khususnya sedang diterjang kemiskinan bisa berjalan-jalan kesana kemari.
Menjadi pertanyaan adalah dalam rangka apa pejabat dan elit bepergian ke luar negeri kalau tidak pernah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat dan daerah. Karena sampai hari ini, masyarakat tetap saja berkubang dalam kemiskinan dan kesusahan ekonomi meskipun berkali-kali studi banding ke manca negara.
Untuk belajar atau sekedar jalan-jalan menghabiskan uang rakyat Pekanbaru ? Wallahu a’lam. (beni/fdl)