fbpx
Example 728x250
BisnisHedalinePekanbaru

Terjawab Sudah Penyebab Kematian Ibu Muda Dan Anak-anaknya Di Kulim

1377
×

Terjawab Sudah Penyebab Kematian Ibu Muda Dan Anak-anaknya Di Kulim

Sebarkan artikel ini
Korban Neneng Setiawati dan anak - anaknya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Jalan Kartini guna dilakukan autopsi.

PUTERARIAU.com | PEKANBARU – Teka teki penyebab kematian seorang ibu muda yang bernama Neneng Setiawati (27 tahun) dan kedua anaknya  di Perumahan Mutiara Kulim, Jalan Pelembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayang Raya, Pekanbaru pada Senin (16/11/2020) lalu terjawab sudah.

Kapolresta Pekanbaru Komber Pol Nandang Mukmin Wijaya melalaui Kapolsek Tenayan Raya Kompol Hanafi menjelaskan, penyebab Neneng bunuh diri dengan gantung diri dan melibatkan anak – anaknya yang masih kecil dikarenakan ada pertengkeran antara korban dengan suami yang bernama Panji.

Kapolsek Tenayan Raya Kompol Hanafi menunjukkan lokasi Neneng Setiawati gantung diri.

“Dari pengakuan suami Panji Nofdel Gandi (28 tahun), mereka bertengkar soal rumah, korban Neneng (27 tahun) tidak terima kalau rumah yang sedang ditempati mereka dijual. Sedangkan suaminya ingin menjual rumah untuk membuat usaha lain,” kata Hanafi, Selasa (17/11/2020).

Hanafi menambahkan, Panji bekerja sebagai supir alat sparepart motor dan sering keluar daerah, namun karena pandemi suami jarang keluar kota dan ingin mencari modal untuk membuka usaha lain. Panji berusaha membujuk Neneng dengan memberikan sepeda motor untuk jalan menghibur diri, tetapi istrinya tetap emosi. Dan faktor itu yang menjadi penyebab kasus bunuh diri sekeluarga.

Kondisi korban Neneng setelah diturunkan dan dibawah ke ruang tengah rumahnya.

“Suaminya bekerja sebagai supir penjualan sparepart motor keluar daerah, namun karena pandemi si suami sudah jarang keluar kota, jadi Panji berusaha membujuk istrinya dengan memberikan sepeda motor untuk jalan menghibur diri dan menenangkan emosi Neneng. Namun, korban tetap emosi. Jadi faktor itu yang menjadi penyebab kasus bunuh diri Neneng dan anak – anaknya, tidak ada faktor lain,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Neneng Setia Wati (27) meninggalkan selembar pesan di kertas dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumahnya. Sebelum gantung diri, diduga Neneng Setia Wati memberikan racun kepada anak pertama yang perempuan NAG (2) dan dua anak kembar DAG dan DAG yang masih berusia 6 bulan.

Pesan yang ditinggalkan Neneng Setiawati (27 tahun) sebelum gantung diri.

“Diduga anak – anak ini diracuni oleh ibunya sendiri, karena melihat bayi tersebut meninggal dunia dalam keadaan mulut berbusa. Tapi kita masih belum bisa memastikan karena hasil autopsi belum keluar,” ungkap Hanafi.

Sementara salah satu anak kembar DAG selamat dan dititipkan di rumah neneknya di Labersa.

“Untuk anak korban yang selamat Dafi berumur 6 bulan dibawa ke rumah neneknya dalam keadaan sehat. Sedangkan jenazah korban beserta anak-anaknya dibawa ke kampung halamannya di Sumatera Barat,” tutupnya.[son]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *