PUTERARIAU.com | PEKANBARU – Aksi Gerakan Umat Islam Riau yang semula dijadwalkan pada hari Rabu (23/12/2020) batal digelar, setelah adanya diskusi antara para tokoh dan pimpinan Ormas Islam yang ada di Riau.
Pembatalan kegiatan tersebut disampaikan oleh Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Provinsi Riau, Ustad R Ade Hasibuan.
Menurut Ade, hal itu dilakukan setelah melihat situasi dan kondisi yang terjadi sekarang, ditambah dengan ada beberapa pendapat dalam diskusi dari para tokoh dan pimpinan ormas.
“Ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan tentang pembatalan ini. dimana pertimbangan itu muncul setelah melihat situasi dan kondisi di lapangan. Kita biarkan dulu keadaan di Riau normal,” ujarnya.
Lanjut Ade mengungkapkan, sebenarnya ada dua pilihan dalam aksi yang akan digelar, pertama turun ke jalan di depan Markas Besar Polisi Daerah (Mapolda) Riau, dan kedua adalah hanya menggelar pernyataan sikap di Masjid Al Falah yang berada di Jalan Sumatera, Kota Pekanbaru.
“Batalnya aksi ini bukan berarti pihak kita mundur dari perjuangan. Namun, keputusan ini adalah yang terbaik setelah kita mengamati situasi terkini. Kita mengikuti apa yang menjadi proses yang sudah dilakukan dalam persiapan 2312. Kita juga sudah mengumpulkan informasu di lapangan,” pungkasnya lagi.
Tuntutan yang ingin disampaikan dalam aksi ini adalah pembebasan tanpa syarat untuk Habib Rizieq Shihab dan dilakukannya pengusutan secara tuntas tentang eksekutor dan mengungkap dalang yang menjadi aktor intelektual dibalik insiden di KM 50 Tol Jakarta Cikampek dengan meninggalnya enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang akan mengikuti pengajian.
sumber : goriau