fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineNasional

Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel, AS Imingi Investasi Rp28 Triliun Di Indonesia

485
×

Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel, AS Imingi Investasi Rp28 Triliun Di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Petahana Presiden Amerika Serikat Donald Trump

PUTERARIAU.com | — Amerika Serikat (AS) mendorong negara-negara Muslim agar menjalin hubungan dengan Israel, salah satunya Indonesia dengan mengiming-imingi investasi miliaran Dolar AS.

Dilansir Bloomberg, Rabu (23/12/2020), US International Development Finance (DFC), lembaga pembiayaan milik pemerintah AS sebelumnya telah berkomitmen akan berinvestasi di Indonesia sebesar USD1 miliar (Rp14 triliun) hingga USD2 miliar (Rp28 triliun). Komitmen tersebut siap dilipatgandakan asalkan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Kami sudah berbicara dengan mereka (pemerintah Indonesia) soal ini. Kalau mereka siap dan melakukannya, maka dengan senang hati kami memberikan dukungan keuangan tambahan dari yang saat ini,” kata CEO DFC, Adam Boehler seperti dikutip iNews, Rabu (23/12/2020).

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tengah mendorong lebih banyak negara-negara menormalisasi hubungan dengan Negara Zionis itu. Beberapa negara yang sudah bergabung di antaranya Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Diungkapkan Boehler, AS juga terus mendorong Arab Saudi dan Oman bergabung.

Namun Boehler juga menggarisbawahi bahwa pihaknya tak menjanjikan kucuran investasi lebih besar karena DFC tidak diizinkan untuk berinvestasi secara langsung di negara-negara berpendapatan tinggi.

Sekadar diketahui, Boehler sedang berada di Israel dan termasuk dalam delegasi yang dipimpin menantu Trump, Jared Kushner. Setelah Israel, delegasi AS akan berkunjung ke Maroko untuk membuka kerja sama yang lebih luas di Afrika. Sebelumnya, DFC membentuk lembaga pengelola investasi patungan Israel-UEA-AS senilai USD3 miliar. Komitmen itu merupakan bentuk imbalan atas normalisasi hubungan bilateral antara UEA dan Israel. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *