fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalinePekanbaruPendidikan

SMPN 13 Pekanbaru Raih Akreditasi Tertinggi se-Riau 2020 Dan Peringkat Ke 2 Nasional

1013
×

SMPN 13 Pekanbaru Raih Akreditasi Tertinggi se-Riau 2020 Dan Peringkat Ke 2 Nasional

Sebarkan artikel ini
Kepala SMPN 13 Pekanbaru Zurdianto M.Pd

Puterariau.com | Pekanbaru,

Jika berbicara tentang akreditasi maka sering kali kita dihadapkan pada sejumlah pertanyaan, mengapa sekolah harus diakreditasi dan mengapa akreditasi itu penting bagi sekolah?

Pertanyaan tersebut terjawab langsung saat awak media ini berkunjung langsung ke SMP Negeri 13 Pekanbaru, sekolah yang meraih nilai akreditasi tertinggi se-Riau tahun 2020 dan peringakat ke dua (2) nasional, yaitu sekolah yang beralamatkan di Jalan Ronggo Warsito Suka Maju, Kecamatan Sail Kota Pekanbaru dengan Kepala Sekolah yang bernama Bapak Zurdianto,M.Pd beberapa waktu yang lalu.

Dalam kunjungan tersebut Awak media disambut hangat oleh Kepala Sekolah SMPN 13 Pekanbaru, dan dilanjutkan dengan perbincangan membahas tentang perolehan predikat nilai akreditasi sekolah tertinggi tahun 2020 se-Riau dan Zurdianto M.Pd Kepala SMPN 13 Pekanbaru itu membenarkan bahwa sekolah yang dipimpinnya itu meraih angka 94 dalam penilaian akreditasi.Nilai 94 itu merupakan nilai tertinggi se-Riau.

“Dan Alhamdulillah, hasil yang kita raih ini merupakan upaya bersama tim akreditasi SMPN 13 Pekanbaru berserta seluruh warga sekolah. Tanpa kerja keras dan semangat kebersamaan yang tinggi tentulah tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan seperti saat ini, untuk itu saya selaku kepala Sangat berterimakasih banyak kepada kawan kawan semua,” Terangnya.

Zurdianto M.Pd juga menyebutkan bahwa alur dan mekanisme kerja penilaian akreditasi sekolah tahun 2020 dengan tahun-tahun sebelumnya sangat berbeda. Bahwa yang menjadi variabel utama untuk dinilai dalam akreditasi baru adalah mutu lulusan, proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, kinerja guru yang menjadi tenaga kependidikan dalam proses pembelajaran, serta manajemen sekolah dalam menggali sumber-sumber input dan pengelolaannya dalam mendukung proses pembelajaran di sekolah,” Tuturnya.

“Dan Kompetensi tidak hanya yang berupa lingkup kognitif, namun juga mencakup lingkup psikomotor dan afektif. Jadi ranah afektif mendapat perhatian khusus, karena dipenelitian menunjukkan bahwa aspek inilah yang menjadi salah satu kunci utama kesuksesan lulusan atau alumni ketika sudah terjun di tengah masyarakat,”jelas Zurdianto M.Pd

Dijelaskan Zurdianto M.Pd lebih jauh, khusus untuk instrumen berbasis compliance seperti kurikulum, sistem penilaian, sarana prasarana dan anggaran akan menjadi tahap awal pra akreditasi sebagai prasyarat untuk diakreditasi.

Untuk Sementara itu proses monitoring (dashboard), proses ini dilakukan dengan mekanisme otomatis (machine generated). Indikator kinerja sekolah yang akan masuk ke dalam sistem ini akan ditetapkan oleh BAN S/M. Evaluasi data dan informasi dilakukan melalui aplikasi dashboard monitoring yang dibuat secara menyeluruh untuk memastikan sekolah/madrasah yang masuk ke dalam sistem akan memberikan informasi tentang mutu satuan pendidikan.

“Kita tidak didatangi asesor dan mereka tidak langsung turun ke sekolah akan tetapi semuanya dilakukan secara online,” Imbunya Zurdianto M.Pd

Laporan:Ridho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *