fbpx
Example 728x250
HedalineJakartaNasional

Pembangunan Terowongan Silahturahmi Ditargetkan Selesai Agustus 2021

385
×

Pembangunan Terowongan Silahturahmi Ditargetkan Selesai Agustus 2021

Sebarkan artikel ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merilis, pengerjaan terowongan sudah mencapai 61 persen dan ditargetkan akan selesai pada bulan Agustus 2021.

JAKARTA, puterarriau.com

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Untuk saat ini, terowongan yang akan menjadi ikon toleransi antar umat beragama progres fisiknya telah mencapai 61% dan ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan, desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.

“Ada tiga alternatif sebetuknya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam atau dengan yang lain, jadi kita pilih terowongan yang lebih aman,” kata Menteri Basuki Di Jakarta, Senin (31/5/2021).

Terowongan ini mulai dibangun pada 15 Desember 2020 lalu dengan anggaran Rp 37,3 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya. Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2.

Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 m. Hal ini untuk memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Mesjid Istiqlal adalah 16 m.

Arsitektur entrance terowongan dibangun dengan gaya modern yang eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral  tidak terhalang. Sementara untuk interiornya menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing stainless sebagai simbol jabat tangan. Selain tangga, terowongan ini juga dilengkapi dengan lift difabel untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menyampaikan untuk selalu memperhatikan persyaratan teknis keandalan bangunan yang meliputi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan tetap jadi prioritas selama masa pemasangan kontruksi, terlebih pembangunan Terowongan Silahturahmi ini berdekatan dengan mesjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang termasuk bangunan cagar budaya.

“Keselamatan konstruksi menjadi fokus utama yang harus diterapkan di lapangan, terlebih bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini merupakan bangunan cagar budaya yang menjadi kebanggaan negara kita. Harus ada pengawasan dan metode khusus dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan baik untuk pembangunan Terowongan Silahturahmi ini maupun bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral,” jelas Diana.

Lingkup pekerjaan meliputi persiapan dan K3 dengan progres 94,46%, pekerjaan pembongkaran 97,25%, galian tanah dan finishing jalan 85,76 %, pekerjaan struktur 80,18 %, pekerjaan arsitektur 35,07 %, pekerjaan MEP  8,71 %.

Di samping sebagai ikon toleransi antar umat beragama, pembangunan terowongan ini berfungsi memudahkan akses jamaah antar bangunan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas saat ini.[*]

Source : kemenpupr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *