fbpx
Example 728x250
BisnisBreaking NewsHedalinePekanbaru

Ikut Tender Blok Rokan, LAM Riau Gandeng Mitra Qualified Dari Luar Negeri

459
×

Ikut Tender Blok Rokan, LAM Riau Gandeng Mitra Qualified Dari Luar Negeri

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU, puterarriau.com

Badan Usaha Milik Adat (BUMA) dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau telah mendapat kesempatan dari Presiden Joko Widodo dan Komisi VII DPR RI untuk bekerja sama Pertamina terkait alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero). Dimana alih kelola akan dioperasikan anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai 9 Agustus 2021. Dan dalam pengolahannya Pertamina akan menawarkan 39 persen saham melalui skema business to business (B to B).

Sebagai informasi, pada tahun 2021 wilayah kerja Blok Rokan ditaksir memproduksi minyak sebesar 165.000 barel per hari. Adapun Chevron selaku pengelola akan menginvestasikan US$154 juta untuk mengebor Blok Rokan sepanjang tahun ini.

Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengatakan bahwa dalam perjalanan merebut Blok Rokan, ternyata ada persyaratan yang belum bisa dipenuhi oleh BUMA untuk berjalan sendiri tanpa menggandeng pihak lain seperti yang diisyaratkan oleh Pertamina. Dalam B to B bisnis perminyakan di bawah naungan Pertamina terdapat semacam EO untuk mengurusnya dan dilelangkan di Credit Suisse bagi perusahaan manapun yang kredibel dan memiliki pengalaman.

“Persyaratan yang disyaratkan oleh Credit Suisse, badan usaha yang mau masuk dalam bisnis perminyakkan adalah badan usaha yang sudah eksis, profesional dan memiliki pengalaman, modal dan teknologi. Sementara BUMA kan baru kita buka dan belum siap lagi,” katanya.

Lebih lanjut Syaril Abubakar mengakui sempat letih mencari perusahaan untuk digandeng mengingat batas waktu yang mepet. Namun pada akhirnya mendapatkan perusahaan untuk digandeng dan pada tanggal 4 Mei 2021 yang lalu sudah di daftarkan ke EO Credit Suisse, sebagai pihak penyelenggara tender. Menyinggung mitra yang digandeng BUMA, Syahril mengatakan mereka juga siap dengan finansial, teknologi dan juga sumber daya manusia (SDM).

“Setelahnya Credit Suisse membalas kepada LAM dan BUMA, bahwa kita diperkenankan untuk mengikuti proses selanjutnya karena dianggap sudah memenuhi syarat dimana perusahaan yang kita gandeng ini sudah mumpuni untuk ikut tender,” ujar Syahril Abubakar.

Dan ketika dikonfirmasi perihal perusahaan apa dan berasal dari mana perusahaan yang digandeng oleh LAM dan BUMA, Syaril Abu Bakar belum mau buka suara.

“Perusahaannya dari luar negeri. Kalau namanya dan asal negaranya masih off the record. Yang jelas, mereka juga operator yang qualified,” tegasnya.

Datuk Seri Syahril mengatakan sekarang proses sedang berjalan dan LAMR mohon doa restu dari masyarakat Riau.

“Tentu semua ini berkat restu dari Datuk Seri Jokowi Presiden RI dan juga DPR RI, Tuan Gubernur dan DPRD Provinsi Riau. Dan Kita minta doa restu agar tahapan – tahapan selanjutnya kita masih bisa ikut memenangkan tender dalam tanda kutip yang disyaratkan oleh Pertamina dengan segala skemanya. Dimana skemanya sedang kita rundingkan dan negosiasi antar pihak kita melalui PT Negeri Melayu Bertuah (NMB),” tutupnya.[s**]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *