PEKANBARU | puterariau.com,
Sejalan dengan pertumbuhan pusat ekonomi dan bisnis, Kota Pekanbaru berkembang menjadi kota Metropolitan. Dalam perkembangannya, untuk menciptakan icon wisata baru di Kota Pekanbaru diperlukan penyediaan sarana dan prasarana perdagangan khususnya pasar rakyat representatif yang dapat mencukupi dalam hal jumlah, guna melayani masyarakat dalam mencapai pelayanan publik yang optimal.
Pemerintah kota melalui Dinas PUPR dalam expose beberapa waktu lalu menyampaikan rencana kawasan di sepanjang Jalan Agus Salim dan sekitarnya menjadi icon wisata baru sebagai sentra Kuliner Street Pekanbaru. Untuk persoalan jajanan kuliner, di Kota Pekanbaru seakan tidak ada matinya dan memang diminati masyarakat. Dimana, masyarakat bisa menemukan warung makanan di sepanjang protokol Pekanbaru mulai dari pagi hingga subuh hari.
“Untuk mewujudkan Malioboro-nya Pekanbaru, Pemko Pekanbaru akan menggandeng LPM Pekanbaru-Tim The Street Kuliner Pekanbaru,” kata Walikota Firdaus.
Untuk konsep wisata kuliner malam di Jalan Agus Salim tersebut sudah jauh hari dirancang oleh Wako Pekanbaru. “Kami ingin mempunyai pusat kuliner malam hari seperti ‘Malioboro’ dan diharapkan menjadi pusat tujuan orang yang berkunjung,” imbuhnya.
Di saat masa pandemi ini, berbagai inovasi-inovasi harus terus dilakukan, khususnya di bidang perdagangan dan jasa sehingga bisa memberikan pemasukan bagi daerah dan pemasukan bagi masyarakat Kota Pekanbaru. “Saat ini, dalam massa krisis ekonomi dan kesehatan. Pemulihan ekonomi harus ditumbuhkan terus,” tegas Firdaus.
Walikota menyebutkan, pembukaan pusat kuliner malam hari dengan konsep dipusatkan di Jalan Agus Salim ini, diharapkan menjadi pemacu ekonomi masyarakat tempatan dan membuka lapangan kerja bagi warga Pekanbaru. Pusat kuliner malam hari diyakini bisa berkembang serta menjadi tujuan masyarakat dan wisatawan datang di Pekanbaru.
“Kita sangat yakin Pusat Wisata Kuliner malam di Jalan Agus Salim ini akan berkembang pesat. Karena Pekanbaru minim tempat tujuan wisata kuliner malam hari yang terkelola dengan baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bahwa saat ini kawasan Jalan Agus Salim dipenuhi bangunan liar yang digunakan untuk berjualan keperluan rumah tangga, pakaian dan sebagainya. Jumlah pedagang mulai dari simpang Jalan Sudirman hingga jembatan Sungai Sago berjumlah 353 orang. Hal ini mengakibatkan jalan maupun lingkungan di sepanjang jalan tersebut terlihat semrawut dan jauh dari kesan sehat dan nyaman.
Berdasarkan realitas yang ada dilapangan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru Drs Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan rencana pemerintah kota akan melakukan penataan fungsi kawasan Jalan Agus Salim menjadi beberapa fungsi guna menambah nilai estetika dan pendapatan pelaku usaha.
“Kawasan tersebut harus ditata serta dikelola dengan baik dan terintegrasi dengan penataan kawasan Sukaramai Trade Center,” katanya, Jum’at (30/7/2021).
Ia juga menjelaskan pihaknya sudah dan akan melaksanakan pendataan bangunan liar dan pedagang di sepanjang Jalan Agus Salim serta melakasanakan sosialisasi tentang rencana penataan dan relokasi.
“pihaknya juga akan membagi jam operasional dikawasan itu, Jam 08.00 sampai 17.00 difungsikan sebagai pedestrian atau jalan umum. Jam 17.00 hingga 01.00 difungsikan menjadi wisata kuliner malam UMKM. Dan Jam 01.00 hingga 08.00 akan dijadikan pasar rakyat tradisional seperti saat ini dengan konsep bongkar pasang lapak,” jelasnya.
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, tambah Ingot, telah merancang rekayasa lalu lintas agar kawasan Jalan Agus Salim menjadi tertib, ramai dan lancar yang terintegrasi dengan kawasan Sukaramai Trade Center.
“Untuk kelancaran pelaksanan penertiban bangunan liar di sepanjang Jalan Agus Salim yang saat ini ditempati pedagang akan dilaksanakan oleh Tim Yustisi Kota Pekanbaru agar dapat difungsikan sesuai rencana,” tutupnya.[adv/son/Rls]