fbpx
Example 728x250
UMKM

Keripik Nenas Aroma Rasa Alami Penurunan Kinerja Keuangan, UPT. PLUT-KUMKM Provinsi Riau Dorong Penguatan Usaha

15
×

Keripik Nenas Aroma Rasa Alami Penurunan Kinerja Keuangan, UPT. PLUT-KUMKM Provinsi Riau Dorong Penguatan Usaha

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru, 22 April 2025 — UMKM Keripik Nenas Aroma Rasa, salah satu pelaku usaha olahan nenas binaan PLUT-KUMKM Provinsi Riau, mengalami penurunan kinerja keuangan dalam beberapa bulan terakhir. Usaha yang memproduksi keripik nenas sebagai oleh-oleh khas Riau ini mencatatkan penurunan omzet, aset, dan keuntungan secara signifikan.
Menurut pemilik, turunnya daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor utama berkurangnya permintaan produk. Selain itu, kenaikan harga bahan baku pendukung seperti minyak goreng, kemasan, dan biaya distribusi semakin menekan margin keuntungan.
“Biasanya pesanan keripik nenas untuk oleh-oleh cukup ramai, terutama dari wisatawan atau acara keluarga. Tapi sekarang banyak yang mengurangi belanja karena lebih fokus ke kebutuhan pokok,” ujar Julia Barat, pemilik UMKM Keripik Nenas Aroma Rasa.
Akibat penurunan penjualan hingga 30 persen, aset usaha seperti stok bahan baku, alat produksi, dan modal kerja ikut tergerus. Sementara itu, keterbatasan dalam pengelolaan keuangan, seperti pencampuran antara keuangan pribadi dan usaha, serta belum optimalnya pemasaran digital menjadi tantangan tambahan bagi UMKM ini.
PLUT-KUMKM Provinsi Riau terus mendorong pelaku usaha seperti Keripik Nenas Aroma Rasa untuk meningkatkan literasi keuangan, melakukan pencatatan usaha yang lebih baik, memisahkan keuangan pribadi dan usaha, serta memanfaatkan platform digital agar mampu memperluas pasar dan meningkatkan omzet.
“Di situasi ekonomi seperti sekarang, UMKM harus lebih kuat dalam pengelolaan keuangan, efisiensi biaya, dan inovasi pemasaran agar bisa bertahan,” ujar Marvin Yusra konsultan PLUT.
PLUT-KUMKM mengajak seluruh UMKM binaan untuk aktif mengikuti pelatihan, pendampingan, dan program peningkatan kapasitas usaha sebagai langkah konkret menjaga keberlanjutan usaha di tengah tekanan ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *