fbpx
Example 728x250
Jakarta

Curah Hujan Tinggi, Jakarta Banjir Lagi, JIT Harus Disegerakan !

48
×

Curah Hujan Tinggi, Jakarta Banjir Lagi, JIT Harus Disegerakan !

Sebarkan artikel ini

Jakarta, (PR)

Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Minggu (6/7/2025), terutama di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Menurut data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 51 Rukun Tetangga (RT) terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai tiga meter di titik terparah.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa jumlah wilayah terdampak bertambah dari sebelumnya 49 RT menjadi 51 RT. “Data terakhir ada 51 RT yang terendam dari sebelumnya 49 RT,” ujarnya.

Sedangkan Wilayah terparah yang mengalami banjir berada di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 300 cm atau tiga meter. Adapun ketinggian genangan di lokasi banjir Jakarta hari ini bervariasi mulai dari 60 cm hingga 265 cm, tergantung wilayah terdampak.

BPBD menyatakan bahwa curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliwung menjadi penyebab utama genangan yang terjadi sejak dini hari tadi. “Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7/2025) menyebabkan Bendung Katulampa dan Pos Depok naik ke Siaga 3, sehingga berdampak ke wilayah hilir seperti Jakarta,” jelasnya.

Menurut penggagas proyek pengendali banjir terowongan terpadu, Wibisono mengatakan bahwa Jakarta harus disegerakan untuk membangun proyek terowongan multi fungsi pengendali banjir yang dikenal dengan Jakarta Integrated Tunnel (JIT).

“Kondisi ini sudah jelas ya, bahwa banjir di Jakarta selalu terjadi akibat curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan sungai Ciliwung meluap,” kata Wibi.

“Maka dari itu, untuk menyelesaikan banjir akibat luapan sungai Ciliwung harus dibuatkan saluran baru yakni dengan menyodet sungai Ciliwung ke dalam terowongan raksasa yang berdiameter 13 M dan panjang 12 KM agar dapat dikendalikan oleh sistem pengendali banjir terpadu,” jelas Wibi.

Seperti diketahui, PT. Antaredja Mulia Jaya adalah perusahaan swasta yang mengusulkan proyek JIT untuk mengatasi banjir akibat luapan sungai, yakni sungai Ciliwung dan Pesanggrahan. Sejak tahun 2014 proyek ini digagas dan dikaji bersama pemprov DKI jakarta dan Kementrian PUPR. Adapun nilai investasinya sebesar USD 3 Billion atau setara dengan 44 triliun rupiah.

“Proyek ini akan menjadi proyek swasta nasional atau dengan skema kerjasama Pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan sudah mendapat mitra strategis atau potensial investor dari Amerika Serikat yaitu Devon capital,” pungkasnya. (Beni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *