Sungai Guntung, (PR)
Sangat tragis kondisi Pasar Sungai Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten Inhil Provinsi Riau ini sejak dibangun pada tahun 2006 s/d 2009 silam yang menelan anggaran 13 milyar sampai saat ini belum bisa difungsikan. Celakanya, kondisi bangunan tersebut tidak terawat dan kotor, bahkan di beberapa titik sudah retak-retak. Masyarakat sempat berfikir apakah proyek tersebut sengaja dibuat untuk menguras APBD ?
“Kurang perencanaan yang matang sehingga uang APBD tergerus dan mubazir. Selayaknya ini menjadi perhatian bagi aparat penegak hukum,” ungkap Said Anel Osman SH, seorang aktifis dari Kateman pada Selasa (14/05/2019).
Lanjut Said, berdasarkan analisis di lapangan, ia menyebutkan bahwa pembangunan pasar yang terbengkalai tersebut seharusnya sudah menjadi objek perhatian khusus bagi Pemkab Inhil. Apalagi kepemimpinan Bupati petahana HM Wardan yang sudah berjalan 2 periode dengan Kateman adalah daerah yang unggul dalam suara HM Wardan malah tak diperhatikan.
Ia berharap jika tidak juga terealisasi maka KPK, Mabes Polri dan Kajagung harus segera mengusut secara riil dalam menjawab pertanyaan publik ada apa dan kenapa bangunan tersebut menjadi terbengkalai.
Sebagai putera daerah, secara personal, Said Anel Osman SH menyampaikan bahwa pemubaziran anggaran Rp.13 miliyar tersebut seakan-akan legal secara administrasi.
“Tentunya ada mafia hukum di balik tidak terealisasinya penyelidikan atas bangunan terbengkalai tersebut sehingga penegak hukum di tingkat daerah tidak mampu untuk menelusuri penyebab terbengkalainya bangunan pasar tersebut,” pungkasnya. (ridho)
