fbpx
Example 728x250
BisnisKuansingPeluang UsahaSeputar Indonesia

Pedagang Keluhkan Pasar Modern Taluk Kuantan yang Semrawut

1684
×

Pedagang Keluhkan Pasar Modern Taluk Kuantan yang Semrawut

Sebarkan artikel ini

Taluk Kuantan, (PR)

Pasar modern Kota Teluk Kuantan sangat memprihatinkan. Saat ini terkesan kumuh dan semrawut. Jauh dari kata modern, dan yang pasti lebih dikatakan pasar tradisional.

Pengamatan puterariau.com pada pasar modern Kota Teluk Kuantan yang terletak di Desa Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi sangat memprihatinkan, apalagi pada saat musim hujan bisa dikatakan seperti pasar lumpur saat ditinjau pada Rabu (2/10/2019).

Luas lahan pasar modern ini kurang lebih 8 Ha. Pada lahan ini terdapat beberapa los, diantaranya los kering dan los basah. Los ini hanya beratap tanpa dinding.

Sebenarnya pasar modern ini belum bisa difungsikan karena fasilitasnya belum memadai.

“Pasar Modern Taluk Kuantan ini dilihat seperti ‘rumah dalam rumah’,” ungkap salah seorang pedagang.

Diketahui, pedagang di pasar ini bukan hanya pedagang dari Kabupaten Kuansing semata, melainkan dari Provinsi tetangga yaitu Sumatera Barat. “Pedagang dari Sumbar ini berjualan hanya pada hari pasar saja, yakni hari Rabu dan Minggu,” ujar Siska, salah seorang pedagang dari Sumbar.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa semenjak hampir 2 bulan pindah di pasar modern tersebut, pendapatannya malah mengalami penurunan.

“Ba a nio balanjo, urang se male pai balanjo ke dalam los. Dek talalu banyak bana tampek menggale tu, di ateh lai, di bawah lai satu an se ba nyo,” ungkapnya dengan dialek pedagangnya.

Akibat pasar yang semrawut ini banyak pedagang yang berhenti berjualan. Pertama ada pedagang yang tidak ada dana untuk membuat tempat berjualannya. Karena di Pasar modern ini hanya ada atap saja, kedua penjualan mengalami penurunan.

Hal ini juga ditanggapi Maya, salah seorang pedagang pasar modern yang setiap hari berjualan di Pasar tersebut menyebutkan bahwa Dinas pasar setiap hari melakukan pungutan sebesar Rp 3.000.

“Duit dipungut ke seluruh pedagang di pasar modern. Kemana pungutan tersebut ?,” tandasnya. (Lidia Ningsih ST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *