Selatpanjang, (puterariau.com)
Gelar Silaturahmi Dan Reses perdana Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti dari Fraksi PDI Perjuangan Cun Cun,SE,M.Si serap aspirasi masyarakat, (14/12/2019) Sabtu Malam, di jalan Jati,Gang Kelinci Kelurahan Selatpanjang Selatan.
Dalam sambutannya, Cun cun langsung menyampaikan terima kasih dan berkenalan langsung kepada masyarakat yang telah hadir dalam resesnya,tidak sampai distu, ia juga menjelaskan dalam reses ini ia tidak hanya membahas tentang aspirasi dan keinginan masyarakat, tetapi ia juga membahas tentang Penyebaran Demam Berdarah yang telah marak berkembang di Meranti.
“pertama saya ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu untuk reses saya pertama ini, selain aspirasi kita juga akan membahas untuk penyakit yang marak dimeranti ini, yaitu Demam berdarah”Ucapnya.
Tidak sampai disitu, Cun cun juga menyampaikan kepada masyarakat yang hadir bahwa setiap keinginan atau aspirasi yang disampaikan belum bisa dikabulkan secepat ini, karna untuk dewan yang baru saja terpilih 2019 ini baru bisa merealisasikan aspirasi masyarakat pada tahun 2021 nanti.
“pertemuan ini kita gelar untuk mendengar apa-apa saja yang menjadi aspirasi dan keinginan bapak-bapak dan ibuk-ibuk, setelah kita tampung akan kita ajukan kepemerintah, dan akan diproses apakah kita bisa mengrealisasikan atau tidak, tapi saya sebagai Anggota Dewan yang telah dipercaya dan dipilih masyarakat, akan saya perjuangkan apa yang menjadi kepentingan masyarakat”.tegasnya.
“tapi harus ibuk dan bapak ingat, untuk sekarang saya belum bisa mengabulkan itu semua, nanti ibuk dan bapak bilang saya pembohong kenapa tidak menepati janji, untuk diketahui tahun ini dan tahun depan saya belum bisa mengajukan aspirasi masyarakat sesuai peraturan, tapi kita akan menampung semua aspirasi ibuk dan bapak untuk kita laksanakan tahun 2021. Jadi mohon bersabar buk ya”.ungkapnya menjelaskan.
Dari pantauan Media dilapangan, tidak hanya mendengar aspirasi masyarakat yang hadir dalam reses tersebut, Anggota Dewan dari Partai Fraksi PDI Perjuangan ini juga melakukan hal yang sangat mengejutkan, ia tidak segan-segan langsung mendekati masyarakat yang malu bertanya dan enggan untuk berdiri di depan untuk menjelaskan apa keinginannya (masyarakat.red), Ia langsung menghampiri ditempat duduk masyarakat tersebut sembari bertanya apa yang menjadi keluhan dan aspirasi yang di inginkan.
Tidak menunggu lama, masyarakat langsung menyampaikan kepadanya yaitu masalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang masih dinilai tidak tepat sasaran, Ia (masyarakat.red) meminta kepada Cun Cun agar untuk melihat langsung dan meminta agar yang mendapatkan bantuan tersebut benar-benar layak dan tidak tebang pilih, karna masih ia sendiri yang (miskin) memang sangat membutuhkan bantuan tersebut malah tidak dapat, sedangkan warga yang kehidupannya lebih dari dirinya mendapatkan bantuan itu.
Menanggapi hal tersebut, Cun Cun,SE.MSi kepada Media ini menjelaskan bahwa masalah ini akan dibahas ke Dinas Sosial, karna masalah ini juga pernah ditemukan di daerah lain. Untuk itu, masalah ini akan menjadi pembahasan di Internal dan akan kita tindak lanjuti untuk mendapatkan data-data yang layak dan tidak untuk mendapatkan bantuan PKH tersebut.
“ini masalah memang sudah lama saya tau, tidak disini saja, di daerah tanjung samak juga sama, ada masyarakat yang saya lihat dari kehidupan dan rumah yang memang layak untuk mendapatkan bantuan PKH malah tidak dapat.”Jelasnya.
“untuk itu, ini akan kita bahas bersama Dinas sosial nantinya dan akan dibahas di Komisi agar mendapatkan solusi yang terbaik untuk masyarakat kita.” Ungkapnya lagi.
Sekedar informasi, Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indone-sia telah melaksanakan PKH. Program Perlindungan Sosial yang juga dikenal di dunia internasional dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapi di negara-negara tersebut, terutama masalah kemiskinan kronis.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Selain itu, Saat Media ini menanyakan terkait adanya permohonan dan harapan salah satu masyarakat yang hadir di reses tersebut, yaitu mengharapkan adanya bantuan penampung air (Pinguin.red) untuk mereka, sebab untuk di daerah meranti ini masih mengharapkan air turun dari langit (Hujan) dikarnakan kondisi air sangat terbatas untuk penggunaannya. Ia menjelaskan bahwa untuk bantuan (Pinguin) tersebut dari pemerintah memang tidak ada lagi, tapi selaku Dewan Perwakilan Rakyat akan mencoba agar pemerintah bisa mengadakan bantuan tersebut, karna memang itu sangat dibutuhkan masyarakat meranti.
“iya,,, pinguin ini memang sangat dibutuhkan masyarakat kita, karna kita masih mengharapkan air hujan, demi mendapatkan air yang layak kita gunakan,memang dari pemerintah sudah tidak ada lagi bantuan tersebut, tapi kita sebagai dewan perwakilan rakyat akan mencoba berjuang untuk mengrealisasi itu dan membicarakan ke pemerintah. Kalau menunggu asiparasi kita ya lama nunggu 2021 nanti”pungkasnya.(Agus/rls)