Pekanbaru (PR) –+—Pasca mogok kerja ratusan karyawan PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) yang mengelola bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) pada Selasa (31/12/2019) akibat gaji karyawan tidak dibayarkan selama dua bulan membuat buruk citra Walikota Pekanbaru. Mogok nya supir, pramugari dan pramugara karyawan PT TPM ini membuktikan tidak profesional dan tidak piawai managemen dalam mengelola dan mengamankan karyawannya.
Padahal Pemko Pekanbaru sudah membayarkan subsidi TMP, seharusnya managemen PT TPM dapat memberikan pengertian kepada karyawannya sehingga mogok masal itu tidak terjadi.
Menurut Plt. Kepala BPKAD kota Pekanbaru,, Syoffaizal mengatakan bahwa Subsidi TMP sudah dicairkan kemaren ke PT SPP sebanyak 3 Milyar . ” Karena PT TPM merupakan anak perusahaan PT. SPP Jadi Pemko memang hanya mencairkan ke PT. SPP yang merupakan BUMD milik Pemko, dan kami mencairkan subsidi kemaren 3 M ke rekening PT SPP langsung, ” ujar Syoffaizal.
Ketika ditanya apa dasar pencairan langsung ke Rekening PT SPP dikarenakan yang mengelola TMP adalah PT TPM , Syoffaizal belum menjawab.
Sementara itu, Plt Kadishub kota Pekanbaru, Yuliarso ditanya mengenai siapa yang mengelola TMP saat ini serta tentang mekanisme pencairan pun tidak menjawab. Karena yang menandatangani perjanjian pengelolaan Bus Transmetro Pekanbaru adalah dishub dengan PT TPM disaksikan oleh Walikota Pekanbaru. (dil)
