Sungai Piring (Puterariau)
Dua lansia adik beradik menempati rumah tak layak huni yang berada dijalan umum tepatnya di Jl. Pendidikan RT 010/RW 003 Kelurahan Sungai Piring Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Indragiri Hilir yang sangat memprihatinkan.
Rumah beratap seng yang sering bocor dan berdinding serta lantai yang sudah lapuk karena sudah termakan usia terlihat sangat jelas disetiap ruangan.
Fhoto: diambil dari arah samping
Rusli (64/laki-laki) dan Mariyani (60/perempuan) ketika ditanyai wartawati Puterariau.com mengaku tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun. Baik itu seperti bantuan PKH, maupun bantuan BNPT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang dibelanjakan di e-Warung dengan menggunakan kartu kombo pun tidak ada. Bahkan bantuan dari pihak pemerintah setempatpun tidak pernah dapat.
“Dikatakan saya tidak memenuhi syarat menerima bantuan”, katanya dengan lirih.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, Mariyani (60 tahun) mengandalkan dari pekerjaan buruh cuci dengan gaji Rp.150.000/bulan dari 3 orang yang berbeda. Sedangkan abangnya Rusli (64 tahun) hanya sebagai buruh angkut di pasar tiap akhir pekan dengan pendapatan sekitar kurang lebih Rp.200.000/bulan.
Karena mereka tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak, maka mereka hanya tinggal berdua di rumah yang berukuran sekitar 250 M² itu.

“Terkadang sanak saudara ataupun tetanga-tetangga yang memiliki rezeki lebih datang membawakan makanan ataupun menyisihkan sedikit uang yang bisa membantu kebutuhan kami”, kata Mariyani (60 tahun).
Adapun rumah yang sudah renta ditempati Mariyani dan Rusli itu adalah peninggalan kedua orang tuanya yang sudah lama meninggal dunia dan kondisinya sangat memprihatinkan. (herniati/pr)