fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineJakartaKesehatanNasionalRiauSeputar IndonesiaSosial dan Politik

Jika Virus Corona Berakhir Oktober 2020, Krisis Ekonomi Bakal Lebih Parah Dari 1998

761
×

Jika Virus Corona Berakhir Oktober 2020, Krisis Ekonomi Bakal Lebih Parah Dari 1998

Sebarkan artikel ini

Jakarta, (PR)

Pandemi Corona di dunia telah menghantam pertumbuhan ekonomi di seluruh negara yang terdampak termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memasuki masa yang menyedihkan. Virus covid-19 yang belum ada vaksinnya ini berdampak besar terhadap perputaran bisnis di tanah air, sehingga mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan angka kemiskinan nasional.

Menurut pengamat kebijakan publik Wibisono mengatakan bahwa melihat realisasi pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I-2020 bergerak melambat ke 2,97%.

Dikatakan Wibi, Pemerintah masih memegang skenario terburuk pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 0,4% sampai 2,3% hingga akhir tahun 2020.

“Saya melihat pertumbuhan ekonomi 2020 kita antara -0,4-2,3% sehingga berdampak pada kemiskinan dan pengangguran. Ini skenario yang tidak menyenangkan sama sekali. Ini skenario yang menyedihkan,” kata Wibi dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (17/5/2020).

Sedangkan hasil riset SUTD menunjukkan bahwa wabah virus corona di Indonesia berakhir 7 Oktober 2020. SUTD merupakan salah satu universitas ternama di Singapura, yang berfokus pada kajian studi teknologi dan desain. Hasil risetnya diungkap di situs web ddi.sutd.edu.sg dengan update terakhir pada 5 Mei 2020.

“Situs ini menyediakan pemantauan prediktif berkelanjutan Covid-19 sebagai pelengkap pemantauan tradisional atau praktik prediksi tradisional,” demikian keterangan yang tertera di bagian pengenalan.

Dalam penghitungannya, SUTD menggunakan model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) yang dipadukan dengan data harian virus corona yang diperbarui dari berbagai negara.

Prediksi akhir wabah virus corona juga dicantumkan bersama prediksi pergeseran tanggal atau deviasi.

Selanjutmya hasil riset SUTD menunjukkan bahwa prediksi wabah virus corona di dunia berakhir pada 20 Desember 2020.

Sedangkan SUTD juga mencantumkan prediksi berakhirnya wabah Covid-19 di Indonesia, yakni pada 7 Oktober 2020 dengan deviasi 14,9 hari. Namun SUTD mengingatkan, prediksi ini dapat berubah sewaktu-waktu, prediksi belum tentu tepat karena ada faktor alam.

“Saya pribadi, mencatatnya pertumbuhan ekonomi indonesia tidak 2,3%, di bawah 2,3%. Tapi masih positif. Tapi bagaimana kalau pandemi ini sampai bulan oktober 2020 ?,” ujar Wibi.

Wibi menjelaskan, merosotnya pertumbuhan ekonomi nasional dikarenakan masih ada dampak COVID-19 pada kuartal II-2020 atau selama periode April-Juni tahun ini. Dampak tersebut, masih bisa menekan beberapa program yang mendukung pemulihan ekonomi nasional, namun kalau terjadi sampe bulan Oktober dan akhir tahun 2020, kemungkinan skenario terburuk akan terjadi.

“Wah…siap-siap kita mengalami krisis yang lebih parah dari tahun ’98, dan untuk memperbaikinya butuh waktu dua tahun sampai 2023,” pungkas Wibi. (beni/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *