Pandemi virus corona di dunia sampai saat ini belum usai. Para ilmuwan dan pakar farmasi dunia terus melakukan penelitian untuk menemukan vaksin dan obat virus corona. Sebuah strain atau varian virus Corona yang bermutasi saat ini diketahui sedang mewabah di Amerika Serikat, Inggris dan Italia.
Mutasi baru virus Corona ini hampir 10 kali lebih menular dibandingkan virus yang muncul dari China. Strain D614G, demikian para peneliti menamainya, sejauh ini disebut sebagai versi kuat dari SARS-CoV-2. Dilihat dari bentuknya, D614G punya jumlah mahkota menonjol empat hingga lima kali lebih banding covid-19.
Saat ini para ilmuwan sedang meneliti mengapa virus Corona lebih parah menyerang sejumlah wilayah atau negara dibandingkan yang lain. Strain D614G, hanya mewabah di New York, Italia, dan Inggris, sementara di negara lain belum teridentifikasi. Pada studi yang lain, riset yang dilakukan para ilmuwan dari Scripps Research mengonfirmasi bahwa virus Corona yang bermutasi seperti D614G lebih mudah menempel pada reseptor.
Muhammad Isa sedang memperlihatkan keunggulan obat mutakhir
Sementara itu di Indonesia, disamping Pemerintah yang terus berupaya untuk meriset dan membuat vaksin atau obat anti Covid-19 ini, ada sebuah Yayasan di bidang kesehatan dan kemanusiaan yaitu “Yayasan Biotech Methodologi Tubuh” yang membina sosok Muhammad Isa atau yang dikenal “Isa Robotik” telah berhasil meriset dan menemukan obat mutakhir yang diberi nama “Lymfosit T Nano Isa Robotik”.
Obat yang dihasilkan oleh teknologi biotech diklaim bisa menghancurkan virus mutasi gen baru yang kekuatan 10 kali lipat, dan kekuatan obat mutakhir Lymfosit T Nano Robotik Isa bisa 24 kali lipat berdasarkan rumus hitung qudrat lymfosit B 6 pangkat 2 + Lymfosit T 6 pangkat 2 = B12+T12=BT24 – mutasi gen 10=BT14, jadi obat mutakhir Lymfosit T Nano Robotik Isa cara kerjanya bisa 14 kali lebih kuat dari virus mutasi gen baru dan menjadi agresor membunuh virus dengan cluster baru.
Menurut Ketua Dewan Pembina Yayasan Wibisono mengungkapkan bahwa virus sekarang ini sudah Sars Covid-3 dengan jarak loncatan 3 meter, dan setiap bulan kedepan akan meningkat menjadi sars Covid-10 dengan jarak loncatan 10 meter dan mampu terbang di udara selama 10 jam. Apabila ini sampai terjadi, maka tidak ada satu vaksin atau obat apapun di seluruh dunia yang mampu menghadapi Sars Covid-10 ini.
Pengobatan pada Letjen (purn) Syarifuddin Tippe
“Indonesia saat ini menjadi sorotan dunia, dituding menjadi epicentrum untuk cluster virus baru ini, karena peningkatan kurva pasien positive terus bertambah, Indonesia memasuki fase gelombang kedua, apalagi penerapan new normal pun sudah berjalan di semua wilayah Indonesia. Di Ibukota pun sekarang macet lagi, ruang publik sudah berjalan normal lagi,” ujar Wibi pada Putera Riau, Jumat (26/06).
Obat Lymfosit ini sudah melalui uji klinis dan dicobakan ke masyarakat umum. Awalnya hanya ingin tergerak menolong orang, hampir 700 orang sudah mencoba keampuhan obat ini, baik yang ODP ataupun PDP, ada juga pasien positif akhirnya bisa negatif dan sembuh, seperti pengakuan dari Kepala BNN di Belitung Dik Dik Kusnadi, pasien positif pertama di Belitung ini telah menjalani isolasi, dan akhirnya meminum obatnya Isa dan sekarang dinyatakan sembuh dan sehat.
“Obat inipun sudah dicoba di kalangan prajurit Kodam 3 Siliwangi, tenaga medis di Bogor, para purnawirawan Jenderal sampai kalangan Istana. Saya berharap Pemerintah segera bisa memberi ruang kepada penemu obat-obatan herbal ini, agar mengakomodir para penemu obat herbal untuk jadi solusi bangsa, agar diproduksi massal untuk menyembuhkan rakyat Indonesia terbebas dari virus corona,” pungkas Wibisono. (beni/pr)