fbpx
Example 728x250
JakartaNasionalSosial dan Politik

Ahmad Basarah : Bergabung Dengan Prabowo-Sandi, Kami Tetap Hormati Kwik Kian Gie

1823
×

Ahmad Basarah : Bergabung Dengan Prabowo-Sandi, Kami Tetap Hormati Kwik Kian Gie

Sebarkan artikel ini

Jakarta, (puterariau.com)

Kabar tokoh PDI yang telah mendirikan PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie yang tiba-tiba bergabung bersama tim pakar Prabowo-Sandiaga ternyata masih simpang siur.

Karena, sebab, dari pihak kubu Kwik sendiri  masih belum memberikan konfirmasi, kendati sudah  menegaskan bahwa dirinya masih tetap sebagai anggota PDI Perjuangan.

Klaim Kwik Kian Gie telah bergabung dengan Prabowo awalnya diutarakan oleh calon Presiden Prabowo saat berada di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat SBY di Jakarta Rabu lalu (12/9/2018).

Sebagaimana diketahui SBY dan Kwik adalah bekas pembantu Presiden Megawati saat jadi Presiden periode 2002- 2004.
Hanya cuma bedanya SBY meninggalkan Megawati di saat jelang akhir kekuasaan Mega, dengan langsung mencalonkan diri dan terpilih sebagai presiden pada periode 2004-2009.

Setelah PDIP dikalahkan oleh Capres SBY dari Partai Demokrat. Nama Kwik juga tiba-tiba turut menghilang dari radar PDI P.  Kwik Kian Gie sendiri dalam banyak berbagai kesempatan saat bertemu dengan awak media selalu mengutarakan dirinya masih sebagai pemegang kartu anggota PDIP yang didirikannya.

Pada masa orde baru kebangkitan PDI dari partai gurem jadi partai yang disegani tak lepas dari tangan dingin Megawati yang bergabung dengan PDI, dan Kwik yang menjabat Ketua Litbang PDI yang langsung membuat terobosan dengan melakukan rekrutmen kader partai dengan secara terbuka lewat media massa yang pernah ditiru Gerindra yang dipimpin Prabowo.

Kwik kemudian menjadi salah satu Ketua DPP PDI P saat PDIP didirikan di Bali tahun 1999 oleh loyalis Megawati yang juga Ketua Umum PDIP sampai sekarang setelah dipilih lewat Kongres.

Sesudah tidak aktif didunia partai politik, sekarang Kwik berkonsentrasi di bidang pendidikan dengan mendirikan
Perguruan Tinggi Kwik Kian Gie yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Sekaligus, sesekali menjadi narasumber dalam diskusi dengan tema ekonomi di berbagai kesempatan termasuk di DPR yang membawanya bertemu kembali dengan anggota Fraksi PDI P.

Salah satu sejawatnya adalah anggota Komisi Keuangan, Hendrawan Supratikno yang sebelumnya menjadi dosen di Kwik Kian Gie Shool Jakarta.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan  Ahmad Basarah yang ditemui terpisah, secara terbuka menyatakan PDIP akan menghormati pilihan Kwik Kian Gie apabila benar memilih untuk bergabung dengan tim Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 yang akan datang, kata Ahmad Basarah saat berada di Gedung DPR Jakarta, Kamis lalu (13/9/2018).

“Tentu, kami akan hormati hak politik Kwik sesuai dengan prinsip prinsip demokrasi,” ujarnya pada Putera Riau.

Saya cuma hanya berharap satu saja pada Kwik Kian Gie, agar supaya bisa memberikan saran dan pandangan kepada tim Prabowo-Sandiaga Uno agar mengikuti semua proses Pilpres dengan cara yang demokratis, bersahabat, konstruktif, dan tidak merusak sendi-sendi persatuan  yang diajarkan Kwik saat berada di dalam PDIP yang didirikannya.

Sejak tahun 2004, Kwik memilih berada di luar PDIP sehingga tak berinteraksi lagi dengan PDIP dalam beberapa waktu yang cukup lama. “Apabila hari ini beliau mengambil keputusan untuk bergabung dengan Prabowo, saya kira beliau sedang dalam rangka aktualisasi”, ujar Basarah.

“Dalam pemilu serentak sulit bagi partai  bisa menjamin 100 persen kadernya akan memilih calon Presiden yang diusulkan oleh partai yang bersangkutan,” kata Syarifudin Hasan dari FPD dan Yandri Susanto FPAN di tempat terpisah.

“Memenangkan pemilu presiden, sangat berbeda dengan memenangkan partai dalam pemilu legislatif”, kata Syarifudin
Hasan menimpali.

“Saya tidak bisa melarang pemilih saya mendukung Jokowi di Banten meski PAN secara resmi sudah mencalonkan Prabowo sebagai Capres. Cuma yang penting calegnya yang akan dipilih adalah Yandri Susanto,” kata  Yandri. Karena dalam pilpres yang dipilih adalah figur dan visi misinya, ungkap Syarifudin Hasan. (Erwin Kurai/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *