Batam, (PR)
Bandara Hang Nadim Batam yang biasanya selalu ramai didatangi oleh para pengunjung, baik yang mau berangkat ataupun yang datang dari beberapa daerah lain kini terlihat sangat lengang dan sepi. Diduga keadaan ini dipicu karena tingginya harga tiket yang diberlakukan oleh setiap maskapai penerbangan sehingga membuat animo dari masyarakat yang mau berpergian jadi ikut menurun.
Dari pantauan Putera Riau pada hari Selasa pekan ini (19/02/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi di area keberangkatan Bandara Hang Nadim benar-benar terlihat sangat sepi dan berbeda sekali dengan keadaan beberapa bulan sebelumnya. Biasanya selalu padat dengan calon penumpang baik yang akan berangakat maupun yang datang.
Kondisi sepinya penumpang di Bandara Hang Nadim yang sudah berlangsung hampir tiga bulan ini, tentunya sangat berpengaruh sekali kepada pendapatan dan ekonomi dari pelaku usaha dan para pekerja yang ada di Bandara serta penjual jasa lainnya.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara(BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso SE yang dihubungi Selasa (19/02/2019) mengakui adanya penurunan jumlah penumpang sekitar 18 persen sejak dua bulan belakangan ini. Hal ini membuat keadaan di Bandara menjadi sepi dari pada biasanya. Akibatnya sangat berdampak sekali kepada penurunan omzet semua sektor Bandara, termasuk porter, rapping, taksi, konsesioner dan jasa yang lain, jelasnya.
“Sudah dua bulan ini sepi sekali dan pendapatan kami jadi menurun, dibandingkan tiga atau empat bulan yang lalu bang. Sekarang paling bisa dapat tiga kali saja membawakan barang penumpang,diperparah lagi dengan diberlakukannya aturan penghapusan free bagasi oleh maskapai penerbangan,” ungkap salah seorang tenaga porter Bandara Hang Nadim.
Sementara itu salah seorang pengemudi taksi di Bandara Hang Nadim sebut saja Ardi juga mengeluhkan hal yang sama dengan kondisi sepinya penumpang.
Dikatakannya kalau pendapatan mereka menurun drastis sampai turun lebih dari lima puluh persen. Biasanya bisa dapat antrian dua sampai tiga kali, sekarang hanya bisa antrian satu dan dua kali saja dalam satu harinya.
“Sekarang kita untuk dapat setoran mobil saja sangat sulit sekali, sampai banyak kawan-kawan sesama pengemudi yang sudah tidak kuat dan mengembalikan mobil kepada pemiliknya. Semoga kondisi yang seperti ini dapat segera berakhir,” harap Ardi. (zulfahmi)