fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineJakarta

Basarnas Ketitik Jatuh Pesawat, Bupati Kepulauan Seribu : Ada Laporan Pesawat Jatuh Di Pulau Laki

557
×

Basarnas Ketitik Jatuh Pesawat, Bupati Kepulauan Seribu : Ada Laporan Pesawat Jatuh Di Pulau Laki

Sebarkan artikel ini

PUTERARIAU.com | JAKARTA – Pesawat komersil Sriwijaya Air Boeing 737-524 PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak Sabtu (9/1/2021) sore, sesaat setelah lakukan take off pada pukul 13.40 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Dimana pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021) pada pukul 15.15 WIB. Diduga pesawat hilang kontak di wilayah sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta. Berdasarkan data flight radar pesawat Sriwijaya Air hilang kontak di ketinggian lebih dari 10.000 kaki diatas Kepulauan Seribu dan sempat naik melewati ketinggian 11.000 kaki atau menuju 13.000 kaki.

Namun 4 menit setelah lepas landas ketika itu tercatat menurun dengan tajam, dari ketinggian 10.725 kaki (3,2 kilometer) turun ke ketinggian 250 kaki (75 meter) dalam waktu 19 detik.

Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, mengatakan bahwa  Ia telah mendapatkan laopran dari seorang nelayan di sekitar Pulau Lancang bahwa ada pesawat yang jatuh.  Rincinya pesawat jatuh di Pulai Laki, yang merupakan perbatasan antara Pulau Tidung dan Pulai Lancang.

“Saya dapat pesan WhatsApp, orang dari Kelurahan Lancang bilang mereka katanya lihat ada pesawat jatuh, tepatnya di Pulau Laki perbatasan Tidung-Lancang. Informasi didapat dari nelayan, mereka minta tolong karena ada pesawat jatuh,” jelas Junaedi, Sabtu (9/1/2021).

Laporan tersebut diperoleh Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi pada pukul 14.30 WIB yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dan saat ini, Basarnas telah mengirimkan tim untuk melakukan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air tersebut.

“Tim Basarnas sudah meluncur, soalnya punya kapal besar,” imbuh Junaedi.

Junaedi menjelaskan bahwa Ia belum dapat memastikan pesawat apa yang jatuh. Dan hanya mengatakan bahwa saat kejadian tersebut cuaca memang sedang turun hujan.

“Cuacanya lagi hujan dari pagi, itu dekat Pulau Laki masih di perairan ya,” pungkas Junaedi dalam keterangannya.[son]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *