oleh

Berencana Pakai GeNose Deteksi Covid-19, PT KAI Dikritik Para Ahli

PUTERARIAU.com || JAKARTA,

PT KAI berencana memakai Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) untuk mendeteksi COVID-19 kepada para penumpangnya. GeNose C19 adalah alat pendeteksi virus korona yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gadjah Mada yang punya izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Pengambilan sampel dari GeNose C19 dilakukan lewat embusan napas, dan hasil tes bisa diketahui kurang dari tiga menit. Tarifnya berkisar Rp20 ribu untuk satu kali tes dengan akurasi di atas 90 persen.

“Saat ini KAI masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah terkait penggunaan GeNose C19 tersebut pada moda transportasi umum,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, Senin (25/1/2021).

Kebijakan ini menuai kritik ahli. Salah satunya dari pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra.

“Walaupun GeNose sudah diteliti dan dikaji, tapi memang tidak praktis dalam penggunaannya, jadi memang tidak tepat, dan memang bukan sebagai active case finding,” tutur Hermawan dikutip dari CNN.

Kritik serupa datang dari Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane.

“GeNose belum menjadi standar dalam pengendalian, publikasi efektivitasnya juga belum rilis sampai saat ini, baru ada klaim sepihak saja dari peneliti,” tutur Masdalina.

Sementara itu, per hari ini, berdasarkan data yang diinformasikan dalam situs resmi covid19.go.id, penambahan kasus corona per hari Minggu (24/1/2021) yakni sebanyak 11.788, sehingga totalnya kini menjadi 989.262 kasus. Selain itu, jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak 7.751, sehingga akumulasinya menjadi 798.810. Sedangkan, pasien meninggal karena virus corona bertambah 171, maka totalnya kini 27.835 orang.[pr]

Komentar