Taluk Kuantan, (puterariau.com)
Bupati Kuansing, H. Mursini menghadiri Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2018. Dalam kegiatan ini turut hadir Menkopulhukam Wiranto yang sekaligus membuka acara.
Selain itu juga hadir Mendagri Tjahyo Kumolo, Dirjen Lingkungan Kemendagri, Kabinda se-Indonesia, Karo Ops Polda dan As Intel Kajati se-Indonesia, Sekda Provinsi se-Indonesia, Kaban Kesbangpol Propinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, serta Bupati/Walikota se-Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kemendagri di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (07/03/2018).
Dirjen Pol Pum Soedarmo sebagai Ketua Panitia penyelenggara. Tujuan dari kegiatan ini agar terciptanya sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, dan instansi terkait dalam penanganan konflik sosial, secara komprehensif, integritas, efektif, efisien, akuntabilitas, dan transparan serta tepat sasaran dan adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi Pilkada 2018.
Kegiatan yang ditaja Kemendagri pada Rakor ini lebih mengedepankan metode ceramah dan diskusi atau disebut juga dialog interaktif kepada seluruh peserta.
Selanjutnya, hasil dari kegiatan Rakor ini supaya tercapainya kesamaan, terbangunnya kesepahaman, visi, misi persepsi, dan strategi antar tim terpadu tingkat pusat dan daerah. Dengan terciptanya hubungan yang sinergitas antara tim terpadu pusat dan daerah maka tersusunnya rekomendasi saran kebijakan sebagai bahan acuan dalam penanganan konflik sosial.
Kemudian, Menkopolhukam Wiranto menyampaikan arahannya agar seluruh daerah dapat meminimalisir setiap konflik yang akan dan sudah terjadi akibat masalah sosial termasuk masalah Pilkada yang dihadapi pada tahun ini. Dia menambahkan bagi setiap pemimpin di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota harus sering berkoordinasi supaya dapat mengatasi konflik sosial tersebut dengan baik dan cepat, tuturnya.
H Mursini mengatakan penanganan konflik yang diselenggarakan Kemendagri dalam bentuk Rakornas ini sangat baik untuk memberi pemahaman dalam mengantisipasi konflik sehingga tidak melebar dan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat, tutupnya. (roder/Lidia Ningsih/pr)