oleh

Caleg Golkar Muridi Susandi Akan Laporkan Kasus Money Politik Ke Bawaslu Inhil

-Bisnis-550 views

Tembilahan, (PR)

Praktek money politik belum juga bisa punah secara merata meski sudah sekian rupa aturan dibuat, untuk meminimalisir pelanggaran yang mencederai demokrasi tersebut perlu keseriusan pengawasan serta keaktifan seluruh elemen yang tergabung dalam perhelatan ini.

Kepada Putera Riau, Muridi Susandi yang merupakan politisi Partai Golongan Karya Inhil mengaku kecewa atas adanya dugaan pelanggaran yang ditemukannya di lapangan oleh oknum tim sukses salah satu caleg di Dapil 1 Inhil yang mencoba melakukan pembagian baju muslimah motif warna-warni kepada masyarakat di Jalan Tanjung Pandan Tembilahan.

“Kami menemukan ada dugaan pelanggaran yang terjadi di wilayah dapil 1 (Tembilahan, Tembilahan Hulu, red) yang dilakukan oleh tim sukses oknum caleg yang membagikan baju kepada masyaraka, baru-baru ini. Bukti-bukti sudah kami kumpulkan, dan hari Senin nanti akan segera dilaporkan ke Bawaslu Inhil hari Senin nanti, Insya Allah,” ujar Muridi Susandi, Sabtu malam via telpon (19/01/2019).

Politisi muda yang ganteng ini sangat menyayangkan sikap dari pada oknum tim politisi yang terlalu berani melakukan praktek tersebut, dan Muridi nilai dugaan pelanggaran seperti yang ditemukannya harus segera ditindak agar proses demokrasi tidak dicederai oleh politik kotor.

“Kita harus menegakkan aturan dan membersihkan pola-pola yang sangat tidak sesuai dengan proses demokrasi agar tidak ada lagi yang terlalu vulgar untuk melakukannya kembali. Kalah menang itu adalah takdir tapi disini kita harus mengikuti proses yang sesuai dengan aturan yang berlaku jadi tidak ada kesan dicurangi,” jelasnya.

Kendati demikian, Muridi Susandi yang juga akrab disapa Kak Ud ini berterimakasih kepada masyarakat yang sudah kooperatif dalam temuan dugaan pelanggaran ini dan berharap masyarakat lain bisa mencontoh agar pemilu 2019 menghasilkan Dewan yang berkualitas, jujur, dan amanah.

“Peran penting masyarakat dalam pemilu bersih sangat dibutuhkan. Sekarang masyarakat sudah pintar dan memiliki mental pengetahuan untuk menegakkan aturan, jadi kita tidak usah lagi memakai pola-pola miring. Yang juga menjadi harapan dengan adanya tindakan seperti ini adalah menginginkan prodak demokrasi yang betul-betul sudah difilter oleh proses pemilihan umum yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” imbuhnya. (ridho/pr)

Komentar