fbpx
Example 728x250
Pekanbaru

Carut Marut Pengelolaan TPA Muara Fajar, Dari Mulai Masalah Timbangan Hingga Anggaran Sanitary Landfill

134
×

Carut Marut Pengelolaan TPA Muara Fajar, Dari Mulai Masalah Timbangan Hingga Anggaran Sanitary Landfill

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU, (puterariau.com)

Aroma busuk sampah di Kota Pekanbaru masih tercium di beberapa sudut Kota Pekanbaru. Hal ini akibat belum maksimalnya pengangkutan sampah dari sejumlah TPS ke TPA Muara Fajar sehingga membuat tumpukan sampah terbiarkan begitu saja selama beberapa hari.

Padahal dalam setiap kesempatan, Pj Walikota Pekanbaru mengintruksikan kepada dinas terkait dan pihak swasta pengangkutan sampah untuk benar-benar melaksanakan pengangkutan sampah dalam memastikan Kota Pekanbaru bebas dari sampah.

Amburadulnya persoalan pengelolaan sampah ternyata bukan hanya soal pengangkutan sampah saja, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar juga ada bom waktu yang siap meledak.
Hal ini karena TPA Muara Fajar masih menggunakan sistem Open dumping yang jelas-jelas dilarang oleh UU no 18 tahun 2008.

Persoalan krusial lain adalah timbangan TPA yang saat ini menggunakan sistem manual merupakan hal yang sangat fatal. Karena untuk mengetahui jumlah tonase yang akan dibayarkan oleh pemerintah daerah kepada pihak ketiga adalah melalui alat ukur timbangan.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi 4  DPRD kota Pekanbaru, Zulkardi menegaskan bahwa timbangan secara manual sangat dilarang dan menyalahi prosedur. Karena untuk mengetahui jumlah tonase angkutan oleh pihak ketiga adalah melalui timbangan tersebut.

” Timbangan dilakukan secara manual adalah pelanggaran. Bagaimana kita mengetahui berapa jumlah tonase yang telah diangkut. Apakah alat ukur penghitungan secara manual itu akurat? Kan tidak, bisa saja jumlah tonase nya kurang dari 1 Ton, dibuat lebih. Siapa yang tau?,” tegas Zulkardi.

Menurut Zulkardi lagi bahwa ini merupakan kelalaian dari Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Teknis yakni DLHK. Karena hal yang sangat mendasar saja tidak diperhatikan apalagi hal yang lain. Sudah dipastikan juga bobrok dalam pelaksanaanya.

“Kita mengetahui bahwa Timbangan adalah sumber vital dalam pengangkutan dan penghitungan jumlah Tonase yang di angkut oleh pihak ketiga. Kalau rusak, Kenapa sampai tidak di perbaiki secepatnya jauh hari,” ujjar Anggota DPRD Pekanbaru Pemilihan Rumbai ini.

Zulkardi menambahkan, seharusnya pihak perusahaan menyurati pemerintah Kota Pekanbaru terkait timbangan yang manual. Karena jika kedepannya ada temuan maka pihak ketiga punya dasar dan legalitas yang kuat.

“Pihak ketiga angkutan sampah seharusnya segera menyurati pemerintah Kota Pekanbaru terkait timbangan di TPA yang secara manual, karena jika ada temuan dan tidak diakui dalam pembayaran kedepannya mempunyai legalitas dan dasar yang kuat. Kita tidak mau kedepannya terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” tegasnya lagi.

Dijelaskan Zulkardi, TPA Muara Fajar seharusnya juga dilelang untuk pengelolaannya. Karena ketidakmampuan DLHK Pekanbaru dalam melaksanakan penataan TPA membuat penataan yang amburadul dan kronis yang mengakibatkan TPA hancur lebur.

Sementara itu, mandor TPA yang bertugas saat ditanya tentang persoalan timbangan yang manual membenarkan hal tersebut. Karena alat ukur tera saat ini sedang dalam perbaikan dan diuji. Namun mandor tersebut mengarahkan kepada ASN yang penanggung jawab Timbangan itu.

Menurut ASN UPT TPA, Usman ketika dikonfirmasi membenarkan saat ini Timbangan di TPA sedang dilakukan secara manual hal ini dikarenakan alat ukur tera sedang diuji dan belum keluar hasil nya dari pihak terkait. Namun, dalam pelaksanaan dilapangan ada BKO dari Satpol PP Pekanbaru sebagai pendampingan. Namun dirinya tidak bisa berkomentar banyak dan akan berkoordinasi dengan KTU UPT TPA , Dido untuk menjelaskan lebih lanjut.

“Memang saat ini timbangan dilakukan secara manual untuk sementara sampai hasil alat tera pengukur timbangan keluar dari instansi terkait. Untuk lebih jelas nanti kita akan berkoordinasi dengan KTU UPT TPA terkait kejelasan lebih lanjut,” tutupnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *