Meranti, (puterariau.com)
Dinas Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (Perkimtan LH) Kabupaten Kepulauan Meranti bersama manajemen PT Imbang Tata Alam (ITA) melakukan peninjauan ke lokasi kebocoran pipa minyak di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Minggu (12/9/2025). Kegiatan ini bertujuan memastikan penanganan kebocoran berjalan sesuai prosedur serta mencegah timbulnya dampak lanjutan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Tim dari pemerintah kabupaten tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Perkimtan LH, Dewi Atmidilla, S.T., M.M., didampingi Cameron Bernat, S.T., Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, dan Mira Milyani, M.L.L., Analis Lingkungan Hidup. Dari pihak perusahaan hadir Hadi Purnawan, Deputy Area Manager; M. Nurzein, Field SHE Officer; serta Soerprijanto, Production Superintendent. Juga hadir kepala desa Bagan Melibur, Kapolsek Merbau dan Bhabinkantibmas Merbau.
Cuaca cerah mengiringi kegiatan saat tim tiba di lokasi. Sejumlah pekerja perusahaan tampak melakukan pembersihan manual di area tumpahan minyak. Petugas DLH melakukan observasi visual, mendokumentasikan kondisi tanah, serta mencatat koordinat titik kebocoran.
Menurut Dewi Atmidilla, hasil peninjauan menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan penanganan sesuai prosedur. “Langkah tanggap darurat telah dijalankan dengan baik. Penanganan dilakukan secara hati-hati dan melibatkan masyarakat sekitar agar dampaknya tidak meluas,” ujarnya.
Ia menambahkan, tanah yang terkontaminasi telah dikumpulkan dan disimpan di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Limbah B3 milik perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga telah melaksanakan pemeriksaan gas di sekitar pipa bocor secara berkala selama tujuh hari ke depan, serta berkoordinasi dengan SKK Migas untuk pelaporan dan tindak lanjut. DLH Meranti memberikan sejumlah rekomendasi tambahan, di antaranya agar PT Imbang Tata Alam melakukan uji air dan uji tanah pada minimal tiga titik lokasi tumpahan minyak, baik di hulu maupun di hilir area terdampak, serta pengujian sampel air pada dua sumur warga di sekitar lokasi kejadian.
“Kami ingin memastikan tidak ada potensi pencemaran sekunder terhadap tanah dan air. Seluruh hasil uji laboratorium wajib dilaporkan kepada DLH sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab lingkungan,” tegas Dewi.
Deputy Area Manager PT Imbang Tata Alam, Hadi Purnawan, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Bagan Melibur dan masyarakat atas kepedulian serta kerja sama dalam penanganan kejadian tersebut. “Kami berterima kasih atas dukungan masyarakat dan pemerintah desa yang membantu kami menanggulangi situasi di lapangan,” ujarnya.
Hadi menegaskan, perusahaan berkomitmen menjaga keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan di wilayah operasionalnya. Sebagai bentuk tanggung jawab, PT ITA akan segera melakukan pengujian kualitas air dan tanah melalui laboratorium terakreditasi untuk memastikan kondisi lingkungan tetap aman bagi masyarakat.
“Atas nama manajemen, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan masyarakat. Saat ini kami tengah melakukan penggantian jaringan pipa lama dengan yang baru, dan diharapkan rampung tahun ini agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
PT ITA juga berencana melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah penanganan dan pencegahan dini terhadap potensi kebocoran. Hadi menegaskan, hal tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan untuk terbuka, tanggap, dan hadir bersama masyarakat dalam menjaga keamanan serta keharmonisan lingkungan sekitar wilayah kerja.
Kepala Desa Bagan Melibur, Isnadi Esman, S.Pd, turut mengapresiasi sinergi lintas pihak antara pemerintah desa, Polsek Merbau, Puskesmas Teluk Belitung, masyarakat, dan PT Imbang Tata Alam. “Kerja sama ini menunjukkan kepedulian bersama dalam memastikan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat sebagai prioritas utama,” ujarnya.
Isnadi berharap, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dapat menjadi contoh dalam memperkuat langkah-langkah pencegahan dan penanganan lingkungan di masa mendatang. “Kami mengucapkan terima kasih atas koordinasi dan kebersamaan semua pihak. Semoga sinergi ini menjadi pembelajaran berharga untuk penanganan yang lebih baik di masa depan,” katanya.
Peninjauan diakhiri dengan evaluasi bersama antara tim DLH dan manajemen PT Imbang Tata Alam. Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pemantauan berkala hingga seluruh area terdampak dinyatakan aman dan stabil.
*Pemeriksaan Medis*
Dari sisi kemanusiaan, penanganan terhadap masyarakat dilakukan secara intensif oleh tim medis perusahaan bersama UPT Puskesmas Teluk Belitung. Pemeriksaan dilakukan dari rumah ke rumah terhadap 18 warga, mencakup bayi, anak-anak, remaja, hingga lansia. Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh warga dalam kondisi baik tanpa indikasi gangguan kesehatan. Perusahaan juga menyalurkan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian, PT ITA memberikan bantuan sagu hati berupa paket sembako kepada warga yang tinggal paling dekat dengan area terdampak. Sementara itu, dukungan dari Polsek Merbau turut membantu menjaga keamanan dan ketertiban selama proses penanganan berlangsung, sehingga seluruh kegiatan berjalan tertib, kondusif, dan penuh kekeluargaan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak karena suasana penanganan berjalan kondusif dan penuh kebersamaan,” tutup Hadi Purnawan.***