fbpx
Example 728x250
Batam

Ditreskrimum Polda Kepri Sangat Memperhatikan Warga Membutuhkan

760
×

Ditreskrimum Polda Kepri Sangat Memperhatikan Warga Membutuhkan

Sebarkan artikel ini
Ditreskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Darmantho. Foto Istimewa

Puterariau.com, Batam—Ditreskrimum Polda Kepri kediaman Ason Sophian beserta istri Dewi Sumiati, bertempat tinggal RT 04/RW 15, Blok B No 17, Kelurahan Seipelenggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kamis (17/4).

Kedatangan Ditreskrimum Polda Kepri bentuk
perhatian dari warga Batam setelah sempat viral karena menjual handphone android rusak seharga Rp 10 ribu.

Ditreskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Darmantho mengatakan dirinya tergugah bahwa unggahan tersebut adalah benar. Dengan pria tersebut bernama Ason, dia berkeliling untuk menjual hape rusaknya seharga Rp 10 ribu demi dapat membeli beras untuk makan keluarganya dan anak-anaknya.

“Saya dapat share dari teman di mention ada status Hotman Paris di IG (Instagram) dan berita di media lokal Batam, yang kasih saya mention itu teman sekolah dari Jakarta, minta tolong dicek dong benar tidak ini beritanya,” kata Arie, Jumat (17/4).

Kata dia, begitu dengar informasi tersebut langsung tancap gas bersama beberapa anggota polisi dan mencari tahu keberadaan Ason dan keluarganya. Usai mendapat info, diketahui bahwa mereka tinggal di daerah Kelurahan Sei Pelungut Kecamatan Sagulung.

“Jadi kunjungi langsung siang tadi, berangkat dan setelah sampai keadaanya cukup memprihatinkan dan handphone itu masih ada tapi rusak yang dijual Rp 10 ribu,”kata Arie.

Dengan ini dirinya tak bisa berkata banyak saat melihat kondisi mereka. Dikarenakan Ason tinggal sudah cukup lama di Batam dan harus menghidupi istri dan tujuh orang anak.

“Saya hanya memberikan bantuan sedikit untuk menambah kehidupan sehari-hari keluarga ason. Atas perhatian ini lah saya untuk sebagai tugas kepolisian bagian mengayomi ke masyarakat,” kenangnya.

Mengenai dua dari tujuah anak Ason adalah remaja, mereka semua putus sekolah. Pendidikan terakhir hanya sampai bangku SMP. Pilunya lagi, salah satu anaknya yang terbilang masih kecil adalah penyandang disabilitas.

Ia menambahkan Ason dulunya adalah seorang pekerja serabutan di bengkel las. Namun karena fisik yang semakin lemah, dia sering sakit-sakitan, dan menderita muntah darah.

“Berharap, kita harus merangkul masyarakat agar dapat membangun silaturahmi, jadi bukan hanya dapat informasi yang kita dapatkan supaya mengetahui keadaan masyarakat tersebut,” harapnya. (Ramadan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *