Tembilahan, (puterariau.com) -+Aksi yang digelar oleh Forum Gerakan Pemuda Mahasiswa Indragiri Hilir Pekanbaru (FGPMIP) menuntut turunnya harga kelapa yang sudah tidak sesuai lagi dari harga 3500/kg hingga mencapai penurunan 900/kg menjadi perhatian sejumlah pihak. Pasalnya aksi ini menjadi momentum untuk memperjuangkan petani kelapa di Inhil.
Mengenai anjloknya harga kelapa ini, khabar terakhir yang didapat dari Teluk Belengkong bahwa penurunan mencapai 700/kg. Hal inilah yang membuat para mahasiswa yang tergabung dalam FGPMIP melaksanakan aksi di depan Kantor Bupati Indragiri Hilir, depan kantor Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Indragiri Hilir pada Senin (30/04).
Dengan melakukan beberapa tuntutan diantaranya percepatan pelaksanaan resi gudang sehingga petani memiliki daya tawar dan menetapkan regulasi standar harga kelapa. Segera membentuk Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Indragiri Hilir dan meminta transparasi antara Pemerintah dan MOU Perusahaan yang ada di Indragiri Hilir.
Selain itu massa aksi juga menuntut agar pemerintah segera membuat Forum Audiensi terbuka dengan seluruh masyarakat. Hal itu direspons baik oleh Ketua DPRD, Dani Nursalam SPi dan H. Aslimuddin, Kesbangpol Inhil.
“Namun waktu audiensi masih belum bisa dipastikan, tapi akan seger dirundingkan,” Kata Dani M.
Mengenai turunnya harga kelapa, HM Yusuf Said, Ketua Komisi I DPRD meyakinkan bahwa yang mempengaruhi turunnya harga kelapa bukan karena harga pasar dunia, akan tetapi over capacitiy pabrik yang sudah tak mampu lagi menampung kelapa.
“Di PT. Sambu saja yang biasanya hanya 3 juta per hari, kini mencapai 5 juta kelapa per hari yang harus dimasukkan gudang, bahkan penjual kadang harus menunggu hingga 40 hari baru kelapa bisa dibayar ” ujarnya.
Beberapa Perda sudah di-syahkan oleh DPRD untuk mendukung petani kelapa. Hanya saja Perda tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang belum, kata Dani M. Nursalam.
Perda tersebut akan segera disyahkan, karena dokumen dan persyaratan lain sudah dilengkapi. “Sementara mengenai MOU Pemerintah dengan PT. Sambu memang tidak ada,” kata Dani.
Disebutkan ada satu cara agar pasar kelapa bisa terus naik. Yaitu dengan mengkampanyekan masak menggunakan minyak kelapa, beber Yusuf Said.
“Coba saudara tanya ibu-ibu saudara di rumah masak pakai minyak apa ? pasti rata-rata pakai minyak sawit kan, bagaimana pasar kelapa bisa naik sementara pembelinya terus menurun karena isu minyak kelapa itu kolestrol. Padahal tidak, minyak kelapa itulah yang sehat. Mari kampanye kan masak dengan minyak kelapa,” tutupnya. (fadil)