PUTERARIAU,.com | SULAWESI,
Hari Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28.17 WIB wilayah Kaputen Majene, Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M=6,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah TimurLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ ).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Majene, Mamuju IV-V MMI ( *Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun* ), Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa III MMI ( *Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu* ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Gempa ini juga turut dirasakan di pusat ibukota Provinsi Sulawesi Barat, yakni Kabupaten Mamuju yang hanya berjarak 34 kilometer dari pusat gempa. Sejumlah bangunan dilaporkan roboh atau ambruk akibat gempa ini.
Berdasarkan pantauan sesaat usai gempa di wilayah Mamuju, bencana alam ini mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Sejumlah bangunan di kawasan kantor Gubernur Sulawesi Barat roboh, begitu juga dengan dua buah hotel, yakni Grand Maleo Hotel dan Matos Hotel bangunannya juga rusak parak.
Gempa ini juga membuat panik warga yang ada di pusat Kota Mamuju, mereka berbondong-bondong menyelamatkan diri ke daerah berdataran tinggi. Sejumlah tempat seperti Anjoro Pitu, Pattidi, dan Salletto menjadi lokasi mereke untuk mengamankan diri.
Andika seorang warga di Perumahan Legenda Mamuju mengatakan, gempa dengan megnitudo itu memaksanya untuk membangunkan sanak keluarganya yang tengah terlelap untuk keluar dari bangunan rumah. Karena guncangan gempa membuat seisi rumahnya berhamburn.
“Saya merasakan guncangan yang cukup keras, perabotan rumah seperti lemari berjatuhan. Secepatnya kami (sekeluarga) cepat keluar dari rumah dan menuju tempat yang lebih aman,” kata Andika.
Andika menambahkan, Ia tidak mengetahui bagaimana persis keadaan rumahnya, karena saat gempa listrik padam disertai hujan. Mendadak semua penghuni perumahan meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri.
“Semoga tidak ada lagi gempa susulan,” ucap Andika.
Sebelumnya, gempa magnitudo 5,9 mengguncang Majene, Sulawesi Barat pada Kamis (14/1/2021). Gempa terjadi pada pukul 13.35 WIB. Dilaporkan terjadi dua kali gempa susulan usai gempa pertama.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. Sebelum gempa utama, Pada pukul 01.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan 1 aktifitas gempabumi pendahuluan ( _foreshock_ ) dengan magnitudo M=3,1.
Hingga hari Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.20 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 6 aktivitas gempa bumi susulan ( _aftershock_ ) dengan magnitudo maksimum M=4,1. Gempa bumi ini masih merupakan rangkaian gempa bumi pada tanggal 14 Januari 2021 Pukul 13.35 WIB dengan magnitudo M=5,9.
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.