Pekanbaru, (PR)
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin pekat menyelimuti langit di Kota Pekanbaru dan sekitarnya, pada Jumat (13/09/2019) siang. Jarak pandang sebelumnya tembus 1 Km, hari ini di sejumlah tempat hanya tembus bekisar 300 meter.
Tidak hanya jarak pandang yang semakin pendek. Kabut asap yang pekat membuat kondisi langit menguning. Partikel debu Karhutla semakin kian pekat membuat kondisi semakin membahayakan.
Berdasarkan pantauan Putera Riau.com bahwa data dan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas Konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM10=150 µgram/m3. Sedangkan untuk saat ini Pekanbaru sudah menunjukkan status diangka yang berbahaya yakni 400-450.
“Asap ini sangat menyiksa. Jangankan untuk keluar rumah, di dalam ruangan saja dada sesak untuk bernafas” akui Desti (20), salah seorang mahasiswi UNRI yang berada disekitaran Kampus, Panam saat diwawancarai. (herniati/pr).