Kotabaru Seberida, (puterariau.com) -+-Paslon Nomor Urut 1 Calon Bupati/Wakil Bupati Indragiri Hilir, Rosman Malomo dan Mus Mulyadi menggelar kampanye akbar di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang pada Jumat, 8 Juni 2018 lalu.
Warga cukup antusias menghadiri kampanye terbuka ini yang dibarengi dengan tausiyah dan ditutup acara berbuka puasa bersama.
Sebelumnya, kampanye akbar sedianya dilakukan di lapangan bola Kotabaru Seberida. Namun karena sesuatu dan lain hal, tim kampanye mengusulkan pada KPU untuk memindahkan lokasi kampanye di kediaman tokoh masyarakat Kotabaru Seberida, H. Badewi.
Dalam kampanye akbar yang diawasi langsung oleh Panwaslu Kecamatan Keritang, TNI dan Polri serta berbagai unsur baik dari Satpol PP Inhil dan Desk Pilkada menjadi perhatian karena merupakan salah satu rapat umum terbuka dari Paslon Bupati/Calon Bupati Inhil yang diadakan pada bulan puasa.
Dalam orasi Paslon, disebutkan bahwa kepemimpinan yang lalu tidak mesti dilanjutkan karena berbagai catatan yang telah ditorehkan bagi kehidupan rakyat. Mulai persoalan harga kelapa rakyat yang terkesan tak pernah dilindungi, keseriusan program pembangunan, tidak menempatkan seseorang sesuai keahlian semisal guru bisa menjadi camat dan lain sebagainya.
Paslon nomor urut 1 ini bahkan menyayangkan program pembangunan desa selama ini yang hanya difasilitasi pendamping desa dan perangkat, sehingga anggaran yang begitu besar terkesan hanya dinikmati oleh sekelompok perangkat dan kurang dirasakan masyarakat.
Pembenahan kawasan pasar rakyat juga menjadi materi yang disampaikan karena dinilai selama ini masih banyak kesemrawutan. Misalnya saja, paslon 1 menyorot masalah penataan Pasar Sungai Guntung yang masih belum maksimal.
Dalam yel-yel peserta kampanye, mereka mendukung penuh pasangan nomor urut 1, Rosman Malomo dan Musmulyadi karena dinilai sesuai dengan keinginan dan harapan rakyat. Dimana paslon ini mengusung poin penting bahwa maju dan jayanya Indragiri Hilir adalah berkat kerja keras rakyat yang mayoritas adalah petani, peternak dan pedagang, bukan karena PNS yang bahkan digaji oleh rakyat itu sendiri. (pr/fadil)