Bangkinang, (PR Kampar)
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kampar, Hambali naik pitam melihat puluhan Tenaga Bantu Rumah Tunggu Kesehatan (TB RTK) yang melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Kampar pada Senin (16/7/2018).
Karena emosi, Satpol PP Kampar nekad melakukan aksi brutal dan membanting sejumlah massa bak atlit ‘Smack Down’. Tak pandang bulu, wanita bernama Fitriani Winarti (24), asal Puskesmas Gunung Sahilan yang diduga hamil muda jatuh pingsan akibat dibanting anggota satpol PP.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal dari dorongan yang dilakukan oleh Kasatpol PP Kampar Hambali ketika massa ingin melakukan orasi di depan pintu masuk kantor Bupati. Saat itu posisi kantor sedang kosong yang tidak lama kemudian Sekda lewat bersama orang Kementerian dan membawa ke ruangannya. Sekitar 10 menit, Sekda tidak bisa memberikan solusi dan massa kembali ke bawah untuk melakukan aksi.
Korban kebrutalan Oknum Satpol PP yang merupakan tenaga kesehatan. Semenjak Aziz-Catur terpilih, Kampar kian hancur.
Lantas aksi brutal petugas penegak Perda spontan terjadi ketika koordinator aksi ingin membentangkan spanduk di depan kantor Bupati. Memang pemimpin Kampar baru ini sedang menunjukkan belangnya pada masyarakat agar ditakuti.
“Sebenarnya kami ingin melakukan orasi dan membentang spanduk, lalu Kasat langsung mendorong saya. Ketika saya tanya ada apa bang, namun anggotapun mulai menyerang kami,” ungkap Rian yang merupakan kordinator aksi.
Riyan mengungkapkan akibat kebiadaban Kasatpol PP itu, dua orang rekannya yakni Dafit Dapijul (23) dan Fitriani Winarti mengalami pingsan hingga dilarikan ke RSUD Bangkinang.
“Kami datang ke kantor Bupati hanya ingin menuntut janji Sekda. Pada minggu lalu, Sekda berjanji akan mencarikan solusi untuk pembayaran gaji kami,” kata Liza.
Pemerintahan Aziz-Catur mulai bermasalah sehingga satu per satu tiap sektor kisruh termasuk demo TB RTK
“Lalu disusul oleh sejumlah anggotanya, Awalnya didorong oleh Kasatpol PP Hambali, dan Davit salah seorang mahasiswa diinjak-injak oleh Kasatpol PP pas di pinggang dan dadanya. Sekarang Davit merasakan sakit dan sesak di dadanya dan pusing. Kami akan melaporkan ke Polda tentang kebrutalan oknum Satpol PP di Kampar,” ungkap Riyan.
Namun pernyataan itu langsung dibantah oleh Kasatpol PP, Hambali yang tidak mengakui dirinya menginjak ataupun menendang mahasiswa, namun ia mengakui ada mendorong karena massa yang memulai mendorong.
“Berdalih dengan ucapan Hambali yang mengatakan tidak ada menginjak ataupun menendang, hanya mendorong dan melarang massa serta mengatakan berita ada di medsos online hoak oleh wartawan jadi-jadian.
Hingga berita ini diturunkan, Dafit yang terkena tendang bagian perutnya dan merasakan sakit yang luar biasa apa lagi Fitriani Baru mengalami keguguran 2 bulan yang lalu dan sekarang dalam proses kehamilan. Sedangkan Fitriani yang diduga sedang hamil masih terseduh-seduh dengan isak tangis akibat terjatuh didorong oleh oknum Satpol PP. (Fitri FJ)