Fhoto ilustrasi : Stop perundungan atau Bullying yang terjadi dalam lingkungan sekolah yang harus menjadi perhatian serius,(Doc.tribunnews.com).
KUANSING I PUTRARIAU.COM – Banyaknya kasus yang terjadi saat ini tentang masalah bullying yang terjadi di sekolah-sekolah saat ini untuk mendorong komite sekolah benar-benar memantau betul kegiatan sekolah bagai mana mekanisme dalam sekolah yang terjadi sebenarnya dari dampak kurangnya pengawasan terhadap guru-guru yang berdampak konflik antara anak didik yang ada di lingkungan sekolah,(29/01).
Masalah pembuIIyan yang terjadi saat ini di dunia pendidikan Kuansing rupanya sangat marak sekali terjadi, Karena dari informasi yang awak media dapat banyak orang tua malas melaporkan dan menyelesaikan saja sampai di tahap sekolah. Tapi itu juga sering terjadi dan berulang-ulang kali seakan-akan pembiaran saja tidak ada solusi yang terbaik di berikan oleh oknum-oknum didik yang ada di beberapa sekolah.
Maka dari tu komite sekolah kita berharap meminta untuk membentuk badan pengawasan masalah kasus ini, Karena banyak laporan orang tua murid mengatakan dampak perkelahian terhadap anak itu terjadi dari awal semuanya pembullyan yang terjadi dan kurangnya pengawasan kepala sekolah atau guru sangat kurang terhadap masalah atau pembiaran saja dalam proses anak-anak dalam lingkungan sekolah. Pada akhirnya berdampak besar dan meluasnya dampak kasus ini yang berujung kepada kekerasan pisik yang terjadi yang berujung konflik kepada orang tua murid masing-masing anaknya di karena kurang pengawasan anak dalam lingkungan sekolah.
Kurangnya pengawasan yang terjadi di beberapa sekolah dan maupun sekolah swasta berdampak besar kepada rusaknya mental anak didik yang tidak mau sekolah lagi atau karena dampak pilih kasih pendidik kepada anak didiknya di sekolah tersebut menjadi indikator besar menjadi perhatian khusus bagi pengawas sekolah yang ada. Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan. Bullying di lingkungan sekolah dasar merupakan permasalahan serius yang dapat berdampak besar terhadap kesejahteraan siswa itu sendiri.
Fenomena bullying tidak hanya memengaruhi korban secara langsung, tetapi juga merusak iklim belajar yang aman dan mendukung bagi seluruh komunitas sekolah, Analisis kejadian bullying menjadi penting untuk memahami dinamika yang terlibat, serta faktor-faktor pemicu yang memperburuk situasi tersebut. Melalui pemahaman mendalam terhadap konteks lokal, kita dapat mengidentifikasi langkah-langkah preventif dan interventif yang spesifik untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan siswa di Sekolah Dasar itu sendiri.
Bullying di Sekolah mengungkapkan kondisi yang memerlukan perhatian serius, Ditemukan bahwa kejadian bullying cukup sering, terutama dalam bentuk verbal, dengan frekuensi yang tinggi. Faktor pemicu melibatkan kompleksitas aspek sosial, ekonomi, dan budaya, menyulitkan identifikasi akar penyebab. Dampaknya terhadap kesejahteraan siswa mencakup penurunan motivasi belajar dan masalah kesehatan mental, dengan perbedaan dampak antara jenis bullying.
Implementasi kebijakan anti-bullying di sekolah belum optimal, Terkendala oleh kurangnya pemahaman dan sumber daya pendidik itu sendiri. Integrasi temuan menunjukkan hubungan yang kompleks antara kejadian, faktor pemicu, dampak, dan implementasi kebijakan. Rekomendasi tindakan mencakup perbaikan implementasi kebijakan, penguatan pendidikan, dukungan psikososial, dan partisipasi aktif komunitas untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Analisis ini menyoroti perlunya langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran, mencegah, dan menanggapi bullying di Sekolah Dasar itu sendiri sangat penting.
Frekuensi tinggi kejadian bullying, terutama dalam bentuk verbal, menjadi sinyal alarm terhadap keadaan lingkungan sekolah. Hal ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah ini agar kesejahteraan siswa dapat dijaga dengan lebih baik. Kompleksitas faktor pemicu mencerminkan kerumitan akar permasalahan. Mengartikan bahwa pendekatan yang holistik dan multidimensional diperlukan untuk merumuskan solusi yang efektif, mengingat peran beragam aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
Dampak serius, seperti penurunan motivasi belajar dan masalah kesehatan mental, diartikan sebagai konsekuensi yang merugikan bagi perkembangan akademis dan kesejahteraan psikologis siswa itu sendiri. Ini menegaskan pentingnya penanganan serius terhadap bullying, Kesenjangan antara niat kebijakan anti-bullying dan kenyataan implementasinya menciptakan pemahaman bahwa perbaikan substansial diperlukan.
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa guru-guru sekolah dasar harus diteliti pada prinsipnya sudah berperan sebagai pembimbing atau tidak sama sekali terhadap anak didiknya. Walaupun masih pada tahap awal, Namun potensi tersebut dapat dikembangkan sehingga cita-cita untuk membentuk peran guru sebagai pembimbing akan tercapai. Hal ini terbukti bahwa ketiga aspek yang diteliti, yaitu interaksi guru-murid melakukan bimbingan sudah dilakukan dengan baik atau tidak. Sesuai aturan berlaku yang sudah di tetapkan untuk sebagai pendidik.
Kepada pengawasan sekolah untuk menekankan kepala sekolah agar diusahakan program guru berperan sebagai pembimbing, terutama di sekolah dasar, mengingat langkanya guru pembimbing khusus dari Jurusan BK Mengingat potensi membimbing sangat berarti (signifikan) pada guru-guru yang diteliti, maka sudah selayaknya kepala sekolah dan guru berupaya berkonsultasi dengan para pakar bimbingan dan konseling untuk peningkatan peran guru sebagai pembimbing melalui pelatihan-pelatihan BK itu sendiri dari badan pengawasan untuk menjadi perhatian serius guna membangun citra dunia pendidikan di kabupaten Kuansing lebih baik lagi***
Editor : PR/RH/Rls.