PEKANBARU | puterariau.com,
Kebakaran lahan di Provinsi Riau mulai mengancam polusi udara ditengah masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, hanya ada 14 hotspot yang terpantau satelit pada Senin (27/7/2021) lalu.
Namun, kini titik panas (hotspot) melonjak tajam di Provinsi Riau menjadi 60 hotspot pada Selasa (28/7/2021).
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Anggun menyebutkan secara umum titik panas terpantau dihampir seluruh Provinsi yang ada dipulau Sumatera.
“Untuk hotspot di Sumatera terpantau 376 titik dengan sebaran di 9 daerah. Mulai dari Aceh sampai Lampung termasuk Riau. Hotspot terbanyak berada di Provinsi Jambi 81 titik, Provinsi Sumatera Selatan 66 titik, Riau 60 titik, Bangka Belitung 48 titik, Lampung 41 titik dan Sumatera Barat 38 titik,” ujarnya.
Untuk wilayah Provinsi Riau, hotspot tersebar di 10 kabupaten dan kota diantaranya yaitu Indragiri Hulu dengan 14 titik, Kepulauan Meranti 11 titik, Indragiri Hilir ada 8 titik, Pelalawan 8 titik, Dumai 6 titik, Siak 6 titik, Bengkalis 3 titik, Kuantan Singingi terdapat 2 titik dan Rokan Hulu dan Rokan Hilir masing-masing ada 1 titik.
Munculnya titik panas (hotspot) di Provinsi Riau, dikatakan Anggun, lebih dikarenakan kondisi hujan yang turun sangat minim dalam beberapa pekan terakhir sehingga cukup mengkhawatirkan.
“Mengingat Riau acap kali dilanda bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan dimasa seperti saat ini. Apalagi, Provinsi Riau juga tengah disibukkan dengan tingginya kasus penyebaran Covid-19,” katanya.[***]