fbpx
Example 728x250
BisnisBreaking NewsJakarta

Kemenangan Joe Biden Dalam Pilpres AS Buka Peluang Indonesia Tingkatkan Ekspor Ke AS

436
×

Kemenangan Joe Biden Dalam Pilpres AS Buka Peluang Indonesia Tingkatkan Ekspor Ke AS

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Perdagangan Ekspor Import

PUTERARIAU.com | Jakarta Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andri Satrio Nugroho menilai kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) akan membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kinerja ekspor.

Berdasarkan data yang dihimpun Indef, nilai impor perdagangan AS sebelum era Donald Trump jauh lebih rendah dibandingkan setelah Trump menjadi presiden, sehingga tren ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan kinerja ekspor.

“Dalam perdagangan antara Indonesia dan AS, ketika era Trump, impor kita ke AS justru jauh lebih besar pertumbuhannya dibandingkan ekspor. Kondisinya berbeda ketika era Obama, justru ekspor Indonesia tumbuh lebih besar dari impor. Sehingga ke depannya ada peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk-produk nonmigas ke AS,” kata Andri Satrio Nugroho dalam acara diskusi yang digelar Indef dilansir dari beritasatu.com, Minggu (8/11/2020).

Namun menurut Andri, peluang ini tidak bisa langsung diambil oleh Indonesia. Pasalnya dalam beberapa bulan ke depan masih ada masa transisi dari era kepemimpinan Trump ke Biden yang membutuhkan waktu sekitar 2,5 bulan.

Setelah proses administrasi selesai, diperkirakan masih ada masa turbulensi. Apalagi di Senat AS, Partai Republik masih lebih unggul, sehingga beberapa arah kebijakan ekonomi Biden tidak akan semulus yang diharapkan.

Selain itu, ruang kerja sama bilateral antara Indonesia dan AS nantinya juga akan lebih ketat. Sebab dalam perjanjian perdagangan, Biden akan fokus pada kerja sama regional, buka bilateral. “Mungkin kita baru akan merasakan beberapa angin segar atau mungkin juga tantangan setidaknya setelah era pandemi Covid-19 ini antara satu hingga dua tahun mendatang,” kata Andri.

Kelanjutan Perang Dagang
Terkait perang dagang antara AS dan Tiongkok, Andri melihat akan tetap ada. Tensinya diprediksi akan tetap meningkat. “Salah satu kritik Biden terhadap Trump adalah ketika Trump menandatangani perjanjian fase 1 bersama Tiongkok, bahwa kesepakatan ini tidak bisa meningkatkan produksi di dalam negeri, dan juga perdagangan dengan Tiongkok masih terus meningkat. Dikatakan seperti cek kosong saja sebetulnya,” kata Andri.

Selanjutnya, Biden juga akan bekerja sama dengan sekutu AS untuk sama-sama menerapkan trade war kepada Tiongkok. “Jadi kemungkinan tensinya tetap akan meningkat,” kata Andri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *