PUTERARIAU.COM | PEKANBARU – Ketua DPW FW Pro-I Provinsi Riau dan juga seorang Sekretaris Jenderal Aliansi Pedagang Pekanbaru (APP), Fadila Syahputra hadir mengisi acara talkshow yang di gesa oleh Melayu Televisi yakni Sumec TV yang berlangsung pada hari senin (14/12/2020) lalu pada pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB yang bertempat di Studio Virtual, lantai dua, Mal Pekanbaru.
Dalam acara tersebut Bung Fadil yang merupakan panggilan akrabnya, diundang sebagai narasumber dalam acara talkshow yang bertaja ‘Peran Pers Di Masa Pandemi’. Kehadiran Bung Fadil pada talkshow ini menjawab bagaimana peran pers yang krusial di tengah wabah pandemi.
Kepada media puterariau.com, Bung Fadil menerangkan fungsi media atau pers di masa pandemi menjadi sangat signifikan dan memiliki tantangan tersendiri oleh insan pers. Pasalnya, dalam setiap peliputan harus selalu memperhatikan protokol kesehatan. Dan tak jarang dari insan pers terkadang menggali informasi melalui contacting lewat telepon atau aplikasi yang ada.
Ketua DPW FW Pro-I itu yang telah memulai karir di dunia jurnalis dari usia yang belia dan telah di tempa dengan kerasnya zaman di masa lalunya, menjabarkan fungsi media sebagai watchdog (pengawas) semakin krusial ketika wabah pandemi meledak dan menyebar hampir ke seluruh pelosok Indonesia, khususnya Kota Pekanbaru.
“Fungsi media ada tiga, pertama sebagai pengawas, kedua edukasi bagi publik dan terakhir sebagai fungsi hiburan. Nah tiga fungsi ini sangat relevan dan penting di situasi krisis,” jelas Fadil ditemui usai acara talkshow.
Lanjutnya, Ia (Bung Fadil, red) mengakui bahwa secara pergerakan fungsi media saat pandemi menjadi terbatas, namun Ia mengatakan hal tersebut tidak menjadi penghalang dari peran pers selama menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan).
Sekjen APP ini juga menyebutkan bahwa insan pers untuk lebih menekankan pada fakta lapangan dan ahli yang kredibel ketika memberitakan sesuatu bagi khalayak ramai sebagai insan pembaca.
“Pandemi ini memang membuat kita secara pergerakan terbatas, tapi sepanjang kita mematuhi protokol kesehatan dengan 3 M rasa – rasanya relatif aman,” katanya. [son]