PUTERARIAU.com | PEKANBARU – Buntut panjang dari persoalan sampah yang menumpuk di beberapa sudut ruas jalan Kota Pekanbaru sehingga menimbulkan polemik di tengah masyarakat dan ramai diberitakan media massa. Ketua Komisi IV Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) untuk melakukan hearing terkait permasalahan yang terjadi tentang penumpukan sampah di sejumlah titik.
Dari hasil hearing yang berlangsung, Ketua Komisi IV DPRD menilai Dinas LHK dianggap tidak paham tentang kelola sampah, khususnya sehubungan dengan anggaran dan pembukaan lelang baru untuk kontraktor pengelola sampah pada 2021. Pasalnya, DLHK pada tanggal 10 Desember 2020 baru ajukan lelang dan baru kemarin ditayangkan. Hal ini sangat disayangkan, karena terjadi kekosongan waktu selama satu bulan ini.
“Hearing pada hari ini tidak memuaskan. Mereka ajukan lelang baru tanggal 10 Desember 2020 dan baru kemarin ditayangkan. Jadi sangat disayangkan, karena ada kekosongan waktu satu bulan ini,” ujar Sigit.
Menurut Sigit, DLHK juga memotong anggaran hanya Rp500 juta untuk bulan pertama 2021 ini dari total anggaran tahun lalu sebesar Rp45 miliar. Seharusnya, 45 itu dibagi 12 bulan. Jadi setidaknya mereka potong Rp3,75 miliar. Baru 41 sekian itu untuk anggaran 11 bulan dan untuk dilelang. Dengan anggaran yang dipotong Rp3,75 miliar, DLHK bisa melakukan penunjukan langsung (PL). Namun, tidak serta merta secara keseluruhan, tapi per kecamatan. Sebab PL hanya diperbolehkan maksimal Rp200 juta.
“Coba pelajari ulang kembali. Makanya carilah orang yang mengerti bagaimana sistem lelang. Bagaimana itu PL. Jadi jangan terlalu kaku, jangan terlalu takut salah. Pasti ada jalannya, yang penting dikoordinasikan,” katanya.
Ketua Komisi IV itu mengatakan, dengan Kepala OPD turun langsung untuk mengutip sampah, itu bukan suatu solusi. Intinya adalah kerja sama.
Disisi lain, Kadis DLHK Agus Pramono menjelaskan, sementara belum ada pemenang lelang yang akan mengelola sampah di Kota Pekanbaru, DLHK akan melakukan swakelola dengan memaksimalkan alat – alat yang ada.
“Solusi dari kita, sementara kita mengerahkan personnil dan kendaraan kita. Kita punya 28 kendaraan pengangkut sampah. Terdiri dari kendaraan DLHK dan kendaraan OPD terkait lain yang bisa diperbantukan. Kemudian kita juga akan menyewa personil dari PT Gondang Tua Jaya sejumlah 15 unit kendaraan,” papar Agus Pramono saat ditanya tentang pemenang lelang.[rm]