oleh

Korban Pembunuhan di Dumai, Kasat Reskrim Bantah Berikan Keterangan Korban Sedang Hamil

Dumai, (PR)

Identitas wanita yang menjadi korban pembunuhan sadis 2 Mei 2019 lalu di Teluk Makmur Dumai akhirnya terungkap.

Korban bernama Suci Fitria (21), warga Perumahan Inayasa Jalan Taman Karya Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Pihak Keluarga berharap Polisi cepat mengungkapkan kasus ini. Seperti diungkapkan ayah korban bernama Iwan usai mendatangi makam anaknya di TPU Margasarana Kota Dumai, Jumat lalu (10/5/2019). Ia berharap pelaku nantinya di hukum seberat-beratnya, mengingat kejamnya perbuatan pelaku terhadap anak sulungnya itu.

“Kami juga berharap kepala anak kami segara ditemukan,” sebutnya sambil menyeka air mata yang mengalir di pipinya.

Keluarga memang terpukul dengan kejadian yang menimpa anak pertama dari lima bersaudara tersebut. Bahkan bagi keluarga Uci panggilan akrab korban anaknya yang baik dengan keluarga dan ramah dengan tetangga.

“Selama ini kami kenal anak kami ini baik, sering bantu keluarga,” ujarnya.

Suasana cukup histeris ketika sang Ibu melihat makam anak sulung. Tangis pecah ketika itu, suasana siang panas terik matahari berubah menjadi duka. Teriak histeris dari sang ibu tak dapat di tahan lagi. “Kembalikan anakku, anakku, anakku,” teriaknya sambil menangis.

Ibu korban bahkan hampir tumbang dan tak mampu menahan sedih melihat makam anaknya tersebut.

“Ayah ubah namanya di kayu nisan bertulis yang awalnya Ms X menjadi Suci Fitria dan tanggal lahir anak kita ada namanya yah,” tutur Lia kepada suaminya sambil berurai air mata.

Ibu korban mengaku sangat terpukul mendapat kabar mengenai anaknya tersebut, ditambah lagi simpang siur berita mengenai kematian anaknya tersebut.

“Terakhir komunikasi pada 29 April dengan adiknya, tanggal 30 April tidak bisa di kontak lagi,” ujarnya.

Ia menceritakan pihak Kepolisian mendatangi rumahnya pada, Ahad (5/5) lalu. Ia menerima kabar tersebut, namun ia belum begitu percaya, akan tetapi setelah di tunjukjan ciri-ciri mayat tersebut, ia hanya bisa pasrah.

“Saya semakin sedih dengan berita-berita yang beredar,” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa anaknya tidak dalam kondisi hamil muda seperti yang diberitakan oleh salah satu media lokal.

Hal itu juga diperkuat dengan hasil visum ditemukan adanya pembalut dan bekas darah diduga darah menstruasi.

“Kedatangan kami ke Dumai ini untuk memastikan informasi terkait dengan anak kami seperti apa,” ujarnya.

Ia mengatakan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengungkapkan semua pelaku yang tega menghabisi nyawa anaknya dengan cara sadis. “Kami berharap segera di tangkap,” tuturnya.

Sementara itu wartawati PR yang langsung mewawancarai Kasatreskrim Polres Dumai AKP Awaludin di ruangannya dengan isi berita mengatakan korban diduga dalam keadaan hamil, apakah itu hasil laporan Kapolres melalui Kasat Reskrim yang diberitakan di salah satu media online Dumai, AKP Awaludin langsung membantah.

“Saya tidak ada memberi laporan kepada media keadaan korban yang diduga sedang hamil muda dan ditambah lagi korban dalam hasil visum ditemukan adanya pembalut dan bekas darah diduga darah menstruasi,” ungkapnya

Dikatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus tersebut.

“Saksi-saksi sudah kami periksa, kami akan periksa saksi lain,” ujarnya.

AKP Awal mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait dugaan pembunuhan sadis tersebut, karena kepentingan penyidikan.

Awal juga meminta doa kepada semua keluarga korban. “Mudah-mudahan segera berhasil kami ungkap,” tutupnya. (fitri)

Komentar