fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineSiak

Pemuda Benhil Yang Hilang Di Hutan Zamrud Berhasil Ditemukan, Berikut Kronologinya….

778
×

Pemuda Benhil Yang Hilang Di Hutan Zamrud Berhasil Ditemukan, Berikut Kronologinya….

Sebarkan artikel ini
Rahmat Ucok (21) hilang di hutan Taman Nasional Zamrud saat memancing.

PUTERARIAU.com | SIAK – Seorang pemuda bernama Rahmat Ucok (21 tahun) yang sebelumnya dikabarkan hilang saat memancing di Taman Nasional Zamrud (TNZ) sejak senin (16/11/2020), telah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 15.00 WIB oleh tim pencari.

Mendengar berita tersebut, Martini orang tua dari Rahmat langsung menjemput dan memeluk putra kesayangannya, serta memberikan minuman. Semua warga yang menyaksikan terlihat gembira bercampur haru.

Martini orang tua dari Rahmat Ucok tak kuasa menahan tangis ketika tim pencari bisa menemukan putranya dengan selamat.

Salah seorang warga yang ada saat itu menyarankan untuk diadakan doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas kepulangan Rahmat setelah dinyatakan hilang selama 4 hari di dalam hutan Zamrud.

Diberitakan sebelumnya, Rahmat Ucok (21 tahun) warga Benteng Hilir, Mempura, Siak telan hilang di Taman Nasional Zamrud, Dayun, Siak. Peristiwa ini bermula Rahmat terpisah dengan sang paman, Tunggal (40 tahun) ketika sedang memancing di KM 100 yang berlokasi di TNZ.

Mereka berangkat memancing berbekal peralatan GPS, alat komunikasi berupa Handy Talky (HT), kompas, dan alat pancing serta air minum. Tepat di KM 100, pemuda yang merupakan alumni SMKN 1 Siak ini meminta pindah jalur ke arah Timur, sementara pamannya, Tunggal, mengajak ke arah Selatan. Namun, pemuda yang akrab dipanggil Ucok tersebut tetap ingin mencari lokasi memancing ke arah Timur. Akhirnya sang paman mengizinkan dan Ucok pergi sendirian ke arah yang diinginkannya.

Rahmat Ucok ketika menceritakan kembali kejadian yang dialaminya kepada wartawan dirumahnya.

Setelah 30 menit berselang, Ucok tidak juga kembali, sehingga membuat Tunggal yang menunggu di KM 100 mulai merasa khawatir. Tunggal pun berupaya menghubungi melalui HT, namun tidak ada respon dari Ucok.

“Karena dipanggil – panggil tidak ada jawaban, kemudian Tunggal berusaha mencari sang keponakan dengan berjalan kaki menyusuri jalur yang dilalui Ucok. Namun hasilnya nihil, walau pencarian dilakukan hingga larut malam”, terang Sabian.

Ketika berhasil ditemukan, Ucok menceritakan kejadian setelah dirinya berpisah dari pamannya kepada wartawan, bahwa usai berpisah dari sang paman, Tunggal untuk mencari tempat pemancingan baru. Dia (Ucok, red) tidak menyadari kalau langkahnya telah terlalu jauh, sehingga alat komunikasi yang dibawanya sudah tidak terhubung lagi dengan sang paman.

Kemudian, Ucok pun memutuskan untuk kembali ke lokasi semula dimana pamannya menunggu. Tapi, walaupun sudah berjalan jauh, lokasi awal dia terpisah tak kunjung ditemukan. Upaya memanggil melalui HT juga tidak membuahkan hasil.

“HT selalu nyala, tapi tidak bisa tersambung. Mungkin karena jaraknya terlalu jauh,” ujar Ucok.

Saat malam tiba, lanjutnya, dirinya mencari kayu untuk berlindung, apalagi sempat diguyur hujan deras.

“Kemarin itu sempat hujan juga. Jadi saya mencari kayu untuk tempat berteduh. Kalau untuk makan, awalnya saya memakan bekal yang dibawa dari rumah. Dan hari berikutnya saya memakan ikan dari hasil pancingan,” kenang Ucok.

Ucok melanjutkan, untungnya saat itu membawa korek api sehingga bisa membuat perapian untuk membakar ikan. Namun, dihari ketiga korek api yang dibawa habis sehingga sejak itu tidak bisa makan apapun.

Rahmat Ucok (21 tahun).

Tidak hanya soal cuaca dan makanan, Ucok juga bertahan dengan kondisi kakinya yang melepuh karena terlalu lama berjalan memakai sepatu boat.

“Saya sering berhenti karena kaki sakit kalau dibawa berjalan. Setelah beristirahat lalu berupaya mencari jalan keluar lagi,” imbuhnya.

Pada hari keempat, Ucok mengatakan, tiba – tiba mendengar suara mercon dari kejauhan. Walau pelan, dia masih bisa menentukan arah datangnya suara tersebut. apalagi suara mercon terdengar beberapa kali. Sekitar satu jam berjalan, tiba – tiba HT berbunyi dan terdengar suara paman memanggil – manggil melalui HT.

“Setelah sejam berjalan, akhirnya HT saya berbunyi dan terdengar suara paman memanggil – manggil saya. Dan Alhamdulillah, akhirnya saya bisa bertemu dengan tim pencari dan dapat keluar dari hutan dengan selamat,” jelasnya.

Tim pencari yang melibatkan BPBD Siak, TIM SAR Pekanbaru, Manggala AGNI, juga tim pemuda dari Benteng Hilir.

Terkait suara mercon yang menuntun Ucok dapat keluar dari hutan Taman Nasional Zamrud (TNZ), ternyata sengaja dinyalakan oleh tim pencari yang melibatkan BPBD Siak, TIM SAR Pekanbaru, Manggala AGNI, juga tim pemuda dari Benteng Hilir.

“Awalnya, empat orang dari tim Manggala AGNI menyalakan mercon untuk memberikan kode. Alhamdulilah, Ucok mendengar suara itu dari kejauhan,” jelas Imam, salah satu pemuda Benteng Hilir yang ikut dalam tim pencarian.

Imam menambahkan, selang satu jam dari dibunyikannya mercon tersebut, HT paman Ucok kembali tersambung dengan Ucok. Sehingga terjalinlah komunikasi antara keduanya sehingga akhirnya Ucok bisa ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat walafiat.

Iman mengungkapkan, pada dasarnya ini bukan kali pertama Ucok keluar masuk hutan, khususnya hutan di TNZ. Dia dikenal aktif sebagai anggota Pramuka saat sekolah dulu, juga sempat bergabung dalam tim My Trip My Adventure.

“Ucok paham betul bagaimana cara bersikap juga bertahan hidup di alam bebas. Bahkan, Ucok tampak sehat saat ditemukan, walau sudah tersesat selama empat hari di dalam hutan tanpa satu teman sekalipun,” tutupnya. [***]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *