fbpx
Example 728x250
Indragiri HilirJakartaLife StyleNasionalRiauSeputar IndonesiaSosial dan PolitikTeknologi

Pemerintahan Prabowo Harus Lebih Fokus Terhadap Keamanan Kawasan Natuna dan Papua

277
×

Pemerintahan Prabowo Harus Lebih Fokus Terhadap Keamanan Kawasan Natuna dan Papua

Sebarkan artikel ini

Jakarta, (PR)

Pemerintah yang akan datang dipimpin oleh Presiden terpilih Jendral (purn) TNI Prabowo Subianto akan menghadapi tantangan terkait keamanan di kawasan Papua dan Laut Cina Selatan (Natuna), Peperangan antarnegara yang bersengketa di Laut Cina Selatan (LCS) mungkin saja akan terjadi mengingat tensi konflik yang tidak kunjung reda.

Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, dinilai memiliki kemampuan untuk menterjemahkan visi-misinya terkait masalah keamanan kawasan seperti soal Laut China Selatan dan Indo-Pasifik secara luas dengan lebih komprehensif, substansial dan berdampak.

Menurut pengamat militer, Wibisono mengatakan berbagai langkah kebijakan dan tindakan pemerintahan Prabowo akan meningkatkan peluang Indonesia di masa depan.

“Ini adalah bukti bahwa memang Laut Cina Selatan masih akan menjadi hotspot, dan kedaulatan Indonesia di Natuna dan Papua harus dijaga, presiden Prabowo harus fokus dan serius,” ujar Wibisono pada Putera Riau.

“Indonesia perlu menjaga kedaulatan dengan menyiapkan personel TNI yang dipersenjatai dan diberikan perlengkapan yang mumpuni. Hal ini tentu tanpa mengesampingkan upaya diplomasi sebagai jalan damai yang terus disuarakan Indonesia, imbuhnya.

“Diperlukan peningkatan anggaran untuk dapat secara berkala bisa mencapai level tersebut. Hal ini bukan berarti Indonesia mengesampingkan diplomasi, tetapi agar diplomasi kita bisa berjalan, diperlukan angkatan bersenjata yang dapat mengawal diplomasi Indonesia,” kata Wibi.

lanjutnya, perlu memperkuat pengamanan batas laut Indonesia yang berdekatan dengan kawasan Laut Cina Selatan dengan menambah alutsista, memperkuat personel hingga meningkatkan teknologi pengawasan teritorial.

“Bukan tidak mungkin pada masa depan akan berkembang menjadi konflik terbuka dan meluas, terutama dua kawasan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut pemerhati sosial politik Propinsi Riau, Beni Yusandra menyebutkan bahwa potensi konflik di Natuna itu cukup besar mengingat letaknya yang cukup strategis. Apalagi dengan sumber daya alam sekitar yang mendukung sehingga menjadi incaran seluruh negara-negara sekitar.

Beni berharap Presiden terpilih, Prabowo Subianto fokus mengawal kedaulatan negara khususnya di wilayah Perairan Natuna. (PR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *