Pekanbaru, (puterariau.com)
Kabupaten Kepulauan Meranti mewacanakan pembentukan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa).
Diharapkan dengan adanya forum itu mampu menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak dengan peran serta berbagai elemen masyarakat dan pemerintah.
“Kita akan melaporkan hasil dari kegiatan ini kepada pimpinan dengan harapan Forum Puspa ini dapat dibentuk segera di Kepulauan Meranti,” kata Faradilla Handayani, AMd Keb, SKM usai mengikuti pelatihan anggota forum Puspa Daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Riau, Jumat (13/7/2018) di Pekanbaru.
Faradilla yang juga Kasi Pemberdayaan Perempuan di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Meranti itu mengatakan berbagai unsur sengaja dikirim mulai dari akademisi, organisasi perempuan, dunia usaha dan juga perwakilan organisasi media.
“Tujuannya agar semua stakeholder bisa bersinergi dan saling membantu. Dengan begitu permasalahan yang terjadi bisa dipikul bersama-sama,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ada tiga issu strategis yang menjadi pedoman dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak yang dikenal dengan istilah “three ends”. Yakni, akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan.
“Itulah tugas-tugas dasar yang menjadi prioritas dari Forum Puspa tersebut,” kata Faradilla.
Selain Faradilla, utusan lain dari Meranti diantaranya, Yeni Herayani, M.Kom perwakilan AMIK Selatpanjang, Dra.Kamisah, M.Pd.I utusan GOW Kepulauan Meranti dan Irma Sari dari dunia usaha (UP2K Desa Sungai Tohor).
“Dalam kegiatan ini kita juga ikut mempromosikan gula sagu serbuk dan cair hasil olahaan UP2K Desa Sungai Tohor. Alhamdulilah respon peserta lain cukup baik,” terang Kasi Pemberdayaan Perempuan Meranti itu.
Kabid Partisipasi Kelembagaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Riskiyono, salah seorang narasumber dalam kegiatan itu menekankan pentingnya setiap daerah membentuk Forum Puspa. Menurutnya, permasalahan yang terjadi di daerah memiliki perbedaan masing-masing.
“Makanya kementerian menilai orang daerah lah yang lebih paham dengan masalah di daerahnya dan juga cara penanganannya,” ujar Riskiyono.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh perwakilan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau Dra T Hidayati Effiza, MM (Humas Meranti/Min).
Keterangan foto Kasi Pemberdayaan Perempuan di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Meranti, Faradilla Handayani saat memaparkan materi dalam kegiatan Puspa, Kamis (12/7/2018).
Perwakilan Meranti berfoto bersama pengurus Forkomda Puspa Provinsi Riau, Kamis (12/7/2018).
Gula sagu cair dan serbuk hasil olahan UP2K Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur ikut dipromosikan oleh utusan Kepulauan Meranti dalam kegiatan tersebut.(agus/hms)