fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineSosial dan Politik

Pendukung Trump Serbu Capitol AS, Kemenangan Biden Diperdebatkan Dalam Kongres

499
×

Pendukung Trump Serbu Capitol AS, Kemenangan Biden Diperdebatkan Dalam Kongres

Sebarkan artikel ini

PUTERARIAU.com | WASHINGTON — Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) diserbu oleh ratusan pendukung Presiden Donald Trump pada Rabu (6/1/2021). Tujuan dari aksi yang dilakukan pendukung Trump adalah untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden pada beberapa waktu lalu.

Trump mengatakan kepada para pendukung bahwa mereka harus berbaris di Capitol untuk mengungkapkan kemarahan mereka pada proses pemungutan suara dan menekan pejabat terpilih mereka untuk menolak hasil, mendesak mereka “untuk bertarung”.

Selain itu itu mereka bertujuan menduduki simbol Demokrasi Amerika dan memaksa Kongres untuk sementara menunda sesi untuk mengesahkan kemenangan dari Presiden terpilih Joe Biden.

Pendukung Trump memecahkan jendela dan polisi menyebarkan gas air mata di dalam gedung.

Aksi protes yang dilakukan pendukung Trump terjadi setelah Trump yang sebelum pemilihan, menolak untuk berkomitmen untuk transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih, mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilihan itu dicuri darinya karena penipuan dan penyimpangan yang meluas.

Dilansir dari Reuter, Kepala Polisi Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan anggota kerumunan menggunakan bahan kimia yang mengiritasi untuk menyerang polisi dan beberapa lainnya terluka. Itu adalah serangan paling merusak pada bangunan ikonik itu sejak tentara Inggris membakarnya pada tahun 1814, menurut US Capitol Historical Society.

Polisi mengevakuasi anggota parlemen dan berjuang selama lebih dari tiga jam untuk membersihkan Capitol dari para pendukung Trump, yang berusaha menerobos lorong dan mengobrak-abrik kantor sehingga Terjadi kekacauan. Dalam peristiwa tersebut seorang wanita tewas setelah ditembak selama kekacauan itu berlangsung.

Walikota Washington Muriel Bowser memerintahkan jam malam di seluruh kota mulai pukul 18.00 WIB (23.00 GMT). Pasukan Garda Nasional, agen FBI, dan Dinas Rahasia AS dikerahkan untuk membantu polisi Capitol yang kewalahan, dan pasukan Garda serta polisi mendorong pengunjuk rasa menjauh dari Capitol setelah jam malam diberlakukan.

FBI mengatakan telah melucuti dua perangkat peledak yang dicurigai. Dan tak lama setelah pukul 17.30 WIB (22.30 GMT) kepolisian setempat menyatakan gedung Capitol aman.  Anggota parlemen pun sudah berkumpul kembali tak lama pada pukul 08.00 WIB malam (01.00 GMT pada hari Kamis) untuk melanjutkan sertifikasi pemilihan.

“Mereka yang mendatangkan dan menyebabkan malapetaka di Capitol hari ini. Anda tidak menang, ayo kembali bekerja,” kata Wakil Presiden Mike Pence saat sesi dilanjutkan dan mendapatkan tepuk tangan dari para senator, Kamis (7/1/2021).

Anggota parlemen memperdebatkan upaya terakhir oleh anggota parlemen pro-Trump untuk menantang hasil, yang tidak mungkin berhasil. Tetapi beberapa orang yang berencana untuk menolak mengatakan mereka akan mempersingkat upaya mereka dan mungkin hanya menantang hasil di satu negara bagian, bukan di beberapa negara bagian.

“Kami akan mengesahkan pemenang pemilu 2020. Serangan yang dilakukan pendukung Trump adalah pemberontakan yang gagal,” tambah pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell.

Untuk diketahui, Joe Biden merupakan seorang Politikus dari Partai Demokrat yang mengalahkan Presiden dari Partai Republik dalam pemilihan 3 November lalu dan akan menjabat pada 20 Januari 2021.

“Aktivitas dari aksi yang dilakukan para pengunjuk rasa “berbatasan dengan hasutan.” Ujar Biden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *