fbpx
Example 728x250
Breaking NewsHedalineJakartaNasionalTeknologi

Proyek ‘Jakarta Integrated Tunnel’ Segera Terwujud

1604
×

Proyek ‘Jakarta Integrated Tunnel’ Segera Terwujud

Sebarkan artikel ini


Jakarta, (PR)

Proyek terowongan terpadu atau dikenal dengan nama Jakarta Integrated Tunnel (JIT) yang digagas oleh PT. Antaredja Mulia Jaya (AMJ) sedang berprogres. Saat ini sedang melakukan kerjasama dengan Investor dan EPC dari Korea Selatan.

“Investor korea ini sudah membuat Letter of Inten (LOI) kepada PT. Antaredja,” ujar Komisaris utama Wibisono pada Putera Riau di Jakarta, Sabtu malam (26/10/2019). Menurutnya, proses ‘due diligent’ dengan pihak Korea sudah hampir selesai, dan sebentar lagi final.

Menurut Wibisono, proyek JIT ini terbagi dua trase JIT, yaitu JIT satu adalah trase (Balaikambang -manggarai) yang mem-bypas sungai Ciliwung dan JIT dua adalah trase (Ulujami-Tanah Abang) yang mem-bypas sungai Pesanggrahan. Selain itu Proyek terowongan multi fungsi ini mempunyai empat fungsi yaitu sebagai pengendali banjir, jalan tol, bahan baku air bersih ( long storage ) dan menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) sebesar 7-15 megawatt, dan bisa juga menghasilkan listrik dengan memanfaatkan debit air dalam terowongan dengan konsep Pembangki Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 150 Megawatt.

Saat ini sedang dihitung oleh konsultan Korea mana yang lebih baik karena proyek ini adalah solusi untuk mengadakan daya listrik yang bisa mensuplay proyek-proyek infrastruktur yang berada di Jabodebek, sehingga tidak lagi tergantung suplay listrik dari PLN, ulas Wibisono.

Seperti diketahui bersama bahwa proyek terowongan terpadu penanggulangan banjir Jakarta atau dikenal JIT sudah mengantongi ijin prinsip dari Pemprov DKI-Jakarta di tahun 2014 dan SK (Surat Keputusan) Menteri PUPR yang membentuk tim kajian cepat oleh Balitbang PUPR tahun 2016, serta rekomendasi teknis Menteri PUPR tahun 2016.

Berdasarkan ijin prinsip Pemprov DKI, PT. Antaredja Mulia Jaya (AMJ) sudah membuat pra FS (study kelayakan) dengan menggandeng dua konsultan, yaitu konsultan lokal spesialis tol di Indonesia PT. Perentjana Jaya dan konsultan dari BUMN China Gezhoba serta akan menggandeng investor dan EPC Dari Korea Selatan.

Konsep Jakarta Integrated Tunnel menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) tidak memakai uang negara-Anggaran Negara (APBN-APBD). Nilai proyek ini sebesar USD 3 billion (40 triyun rupiah) dan semua dari pendanaan swasta.

“Makanya selama ini kita berjuang mati-matian untuk mencari investor atau sumber pendanaan dari luar negeri. Pemerintah harusnya mengapresiasi atas upaya ini, sebagai kontribusi untuk pembangunan nasional,” ujar Wibi.

Selain skema KPBU ada juga tahapan yang bisa dilakukan setelah proses closing financial, yaitu Kementerian PUPR bisa mengamandement PPJT (perjanjian pengusahaan jalan tol) PT. JTD (Jakarta Tollroad Development) yang memegang konsesi 6 ruas tol dalam kota, dan mensubstitusi dua ruas tolnya menjadi tol terowongan multi fungsi sesuai rekomendasi teknis Menteri PUPR. Mungkin ini skema yang tercepat untuk segera mewujudkan proyek ini.

“Sementara itu sesuai arahan dari Kementrian BUMN, saat ini dua perusahaan plat merah yaitu PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Waskita Karya sudah menandatangani MoU dengan PT. AMJ dan sedang mereview study kelayakan (FS).

“Mereka juga lagi menyiapkan perjanjian pokok nantinya kita akan membuat Perusahaan patungan (JVco) dan bersama sama untuk mewujudkan proyek monumental ini,” ungkap Wibi.

Sementara di tempat terpisah, Direktur Marketing Krisman Simorangkir menambahkan bahwa kerjasama dengan PT. PP dan PT. Waskita nantinya akan bersama-sama menjadi pemrakarsa dan selanjutnya membuat Perusahaan (JV co).

“Seandainya kita ada jalan buntu dengan PT. JTD, maka kita akan meminta trase sendiri untuk jalan tolnya dengan skema KPBU,” ungkapnya.

*Jakarta Integrated Tunnel Tidak Terpengaruh Pemindahan Ibukota*

Sementara itu terkait wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur, tidak akan berpengaruh terhadap proyek JIT, karena Jakarta akan tetap menjadi kota bisnis-dagang terbesar di Asia Tenggara, sarana infrastruktur yang modern sangat dibutuhkan untuk konsep ‘The New Jakarta 2025″.

Rencana pembangunan proyek ini sangat mendukung untuk pembenahan fasilitas Infrastruktur DKI jakarta yang akhir akhir ini pembangunannya sangat masive, terutama dalam hal mendukung pengendalian banjir, kekurangan suplay listrik dan bahan baku air minum yang pada musim kemarau ini terjadi kelangkaan air bersih.

“Proyek ini adalah proyek terowongan multi fungsi pertama kali di dunia melampaui proyek “smart tunnel’ di malaysia yang hanya mempunyai dua fungsi yaitu pengendali banjir dan jalan tol saja,” kata Wibi.

Terakhir pihaknya sudah mendapatkan arahan dan disposisi dari Presiden lewat mentri Sekretaris Negara (Sekneg) kepada Deputi percepatan pembangunan infrastruktur Kementerian Kordinator Perekonomian untuk segera diimplementasikan di bawah koordinator Menko.

“Pekan lalu kita sudah rapat dengan pak Deputi Wahyu Utomo untuk berdiskusi agar proyek ini segera bisa diimplmentasikan segera,” tandas Wibi.

Selanjutnya, ia berharap di tahun depan, proyek ini bisa groundbreaking sehingga proyek ini bisa melengkapi pembangunan infrastruktur yang modern dan menjadikan proyek ini sebagai simbol peradaban baru untuk Indonesia dalam hal ‘tunelling’ sebagai karya anak bangsa yang membanggakan. (beni/pr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *