Kualatungkal, (Puterariau.com)
Wabah virus corona (Covid-19) yang merupakan pandemi global yang harus diselesaikan bersama sama karena sudah meluas di setiap negara. Sehubungan itu pula, Kabupaten Tanjung Jabung Barat meniadakan Festival Arakan Sahur dan Pawai Takbiran Idul Fitri 1441 H yang sudah menjadi tradisi tahunan di bumi serengkuh dayung serentak ke tujuan.
Hal ini diketahui berdasarkan surat nomor 430/109/Dispapora/2020 sebagai penindak lanjuti surat Sekda Tanjabbar nomor 400/673/KESRA/2020 tertanggal 24 Maret 2020 perihal dalam penanganan dan pencegahan covid-19 di Tanjabbarat.
Kabid Pariwisata Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanjab Barat membenarkan jika kegiatan Festival Arakan Sahur yang biasanya tiap tahun menjadi tradisi masyarakat kualatungkal khususnya umat muslim yang memeriahkan datangnya bulan suci ramadhan yang berlomba membuat maket arakannya yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga hingga Pawai Takbiranpun di malam hari pertama hari Raya Idul Fitri.
Mengingat di tahun ini maraknya penyebaran virus corona (Covid-19), bahwa Edaran surat perintah dari Presiden (RI) membatasi dari keramaian, berdiam di rumah demi untuk memutus mata rantai virus yang begitu cepat menularnya sehingga untuk acara festifal arakan sahur dan pawai takbiran tahun ini ditiadakan dulu demi mengantisivasi pencegahan wabah penyebaran Covid-19 yang semakin cepat.
“Hal itu membuat kami menimbang dan memutuskan untuk meniadakan festival Tahunan ini,” kata Mardius di ruang kerjanya, Rabu (15/4/20).
Selain meniadakan Festival Arakan Sahur dan Festival Pawai Takbiran tahun 2020, pihak Dinas Disparpora juga mengantisipasi langkah langkah untuk menutup tempat pariwisata yang ramai dikunjungi masyarakat luar daerah maupun warga Tanjung Jabung Barat diantaranya Water Front City dan hutan mangrov yang ada di Tungkal Satu Pangkal Babu yang tak lama ini baru diresmikan oleh Bupati. (yudhi)