fbpx
Example 728x250
Breaking NewsKesehatanSeputar Indonesia

Sehari Pasca Vaksinasi Covid-19, Seorang Dokter Di Palembang Meninggal

443
×

Sehari Pasca Vaksinasi Covid-19, Seorang Dokter Di Palembang Meninggal

Sebarkan artikel ini

PUTERARIAU.com || PALEMBANG,

Seorang Dokter JF (49),  ditemukan dalam mobilnya sudah dalam kondisi tidak bernyawa di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (22/1/2021). JF ditemukan meninggal dunia sehari setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

Dilansir dari Kompas.com, jasad JF ditemukan warga dalam mobil yang terparkir di sebuah minimarket yang berada di Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Begitu mengetahui penemuan jasad JF tersebut, warga langsung menghubungi pihak kepolisian. Selanjutnya, pihak kepolisian membawa jenazah JF ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, JF mengikuti proses pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dari hasil pemeriksaan luar, Dokter Forensik RSB M Hasan Indra Nasution mengungkapkan pihaknya menemukan bintik merah pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di sekitar mata, wajah, tangan dan dada.

”Penyebabnya diduga karena sakit jantung, bukan karena vaksin. Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin,” kata Indra, melalui telepon, Sabtu (23/1/2021).

Indra mengatakan bahwa antara penyuntikan vaksin dan kematian korban tidak ada hubungannya sama sekali. Sebab, proses vaksinasi dilakukan melalui penyuntikan, sehingga apabila ada reaksi, maka akan timbul dengan cepat.

”Korban divaksin pada hari Kamis, meninggalnya diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat. Kalau menurut saya, ini bukan karena vaksin, tapi jantung,” ujar Indra.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan membenarkan bahwa JF disuntik vaksin Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).

Menurut Yudhi, setelah disuntik vaksin Covid-19, dokter JF tidak menunjukkan reaksi apapun, sehingga dipastikan aman.

”Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit. Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik. Kami imbau tenaga kesehatan tidak takut divaksin, karena kematiannya tidak ada hubungan sama sekali dengan vaksin,” ujar Yudhi.[*/gr]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *