Kualatungkal, (Puterariau.com)
Sejumlah Keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan di Kabupaten Tanjab Barat menyatakan graduasi sejahtera mandiri, alias mengundurkan diri dari kepesertaan program tersebut.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak program tersebut bergulir pada tahun 2013 hingga saat ini. Kabid Rehsos dan limjamsos, Siti rahma di ruang kerjanya Senin (11/2/20) menyampaikan dan apresiasi kepada KPM PKH Graduasi sejahtera mandiri saat memantau penyaluran bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) dan bantuan non tunai (BPNT) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Pihak Dinas dengan bangga kepada penerima PKH menyatakan Graduasi sejahtera mandiri atau keluar dari kepesertaan PKH secara sukarela karena telah mandiri secara ekonomi sehingga tidak tergantung lagi bantuan dari PKH,” ujar Siti Rahma saat menyampaikan sosialisasi di hadapan masyarakat penerima PKH dan KPM di Kabupaten Tanjab barat.
Mereka mengundurkan diri karena merasa sudah bisa hidup sejahtera dan mandiri secara ekonomi dan bisa hidup sejahtera mandiri. Karena salah satu tugas pendamping PKH adalah mendorong agar KPM PKH bisa graduasi sejahtera mandiri.
Dorongan itu di sosialisasikan saat pertemuan kelompok rutin per Kelurahan dan desa yang digelar setiap 1 bulan sekali. Dalam pertemuan itu, pendamping juga menyampaikan materi program tentang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial dalam usaha agar data valid di setiap tahapan selalu dilakukan pemutakhiran data.
Pemuktahiran data yang dilakukan pendamping yakni melalui pertemuan kelompok peserta dan akan dipantau perkembangan penerima bantuan PKH.
Kriteria penerima bantuan, seperti anak masih sekolah, data miskin dan lansia serta ibu hamil dikeluarkan oleh pusat. Anggarannya sudah ditentukan. “Maka dari itu, kami dari dinas sosial dan kepada masyarakat yang penerima bantuan PKH yang katagorinya sudah layak hidup mandiri agar dapat untuk keluar sendiri dan itu semua tidak terlepas dari pantawan pendamping yang untuk mengetahuinya,” katanya.(yudhi)